Pengrajin Gamelan Minggarharjo Minta Perhatian Pemkab
WONOGIRI – PengrajinKerajinan Sangkar Burung Masih Menjanjikan. Read more … » Gamelan di Desa Minggarharjo, Kecamatan Eromoko meminta Pemkab Wonogiri lebih memperhatikan mereka. Pasalnya, selama bertahun-tahun tidak ada perhatian dari pemerintah setempat.
Salah satu pengrajin di Dusun Bero, Desa Minggarharjo, Kecamatan Eromoko, Paidi, 60, mengaku sebenarnya pasar gamelan asal desa tersebut cukup bagus dan bisa lebih berkembang. Ironisnya, karena minimnya perhatian dari pemerintah setempat, para pengrajin sulit mengembangkan usahanya.
“Kendalanya sebenarnya cuma satu yaitu modal. Kalau saja Pemkab memberikan perhatian, misalnya membukakan jalan agar pengrajin bisa mendapatkan kredit lunak untuk tambahan modal pastinya akan sangat membantu kami,” tandas Paidi.
Terkait pasar gamelan sendiri, Paidi mengaku meski tidak seterkenal Gamelan Desa Wirun, Kecamatan Mojolaba, Sukoharjo, namun pasar gamelan Wonogiri sebenarnya sudah ada dan terbentuk. Ia mencontohkan, kondisi pasar saat ini yang sedang bagus-bagusnya. Terbukti, banyak pesanan yang masuk.
“Banyak yang pesan dan nyari. Tapi ya itu, karena tidak ada modal kami terpaksa hanya bisa membuat berdasarkan pesanan. Yang tergarap pun biasanya yang sudah memberi uang muka terlebih dahulu kepada kami untuk membeli bahanProduksi Karet Capai 4,9 Juta Kg. Read more … » baku,” ujarnya.
Paidi mengatakan, saat ini pesanan gamelan banyak yang datang dari luar wilayah Wonogiri. Seperti dari Malang, Ngawi, dan Ponorogo. “Rata-rata memang dari daerah Jawa Timur,” imbuh Paidi.
Meski dari sisi kualitas, diakui Paidi, gamelan Wonogiri masih kalah dengan gamelan Wirun, namun laki-laki itu optimistis kerajinanKayu Batik Klasik Bayat Tawarkan Estetika Tradisional. Read more … » gamelan Desa Miggarharjo bisa lebih maju dibanding saat ini. “Apalagi jika Pemkab mau membantu para pengrajin, bukan tidak mungkin gamelan Wonogiri bisa seterkenal gamelan Wirun,” ungkap dia
Masih terkait kualitas gamelan yang belum maksimal, Paidi menambahkan, secara otomatis juga mempengaruhi harga penjualan.“Kalau soal kualitas jauh ya dari harga jauh juga. Sebab, kami menggunakan bahan baku besi. Sedangkan di Wirun menggunakan perunggu. Meski begitu kami yakin masih bisa berkembang lagi. Intinya apabila Pemkab bisa memberikan ruang usaha serta modal, kami akan terus berusaha meningkatkan produksiProduksi Karet Capai 4,9 Juta Kg. Read more … »,” pungkasnya. (Ahmad)
var m3_u=(location.protocol=='https:'?'https://lumbungdesa.net/iklan/www/delivery/ajs.php':'https://lumbungdesa.net/iklan/www/delivery/ajs.php');var m3_r=Math.floor(Math.random()*99999999999);if(!document.MAX_used)document.MAX_used=',';document.write("