Elevasi Cukup, Cadangan Kemarau WGM Terpenuhi
WONOGIRI – Curah hujan yang dipicu anomali cuaca sepekan terakhir, menjadi pertimbangan penting debit air di Waduk Gajah Mungkur (WGM), Wonogiri. Jika intensitas hujan menurun, dipastikan secara bertahap debit yang dikeluarkan dari WGM dikurangi hingga 50 meter kubik per detik, sampai akhirnya ditutup.
Saat ini, menurut Kepala Divisi Jasa Air dan Sumber Air (ASA) IV Perum Jasa Tirta (PJT) I Bengawan Solo Winarno Susiladi, elevasi air di WGM untuk memenuhi cadangan kebutuhan musim kemarau telah terpenuhi. Menurut dia, elevasi yang dibutuhkan untuk cadangan musim kemarau adalah 136,00 meter di atas permukaan laut (dpl).
“Elevasi air waduk sempat mencapai 136,39 meter dpl. Memang dipengaruhi hujan beberapa hari terakhir karena informasinya ada kenaikan suhu air laut. Ini yang membuat curah hujan tinggi, meskipun sudah masuk musim pancaroba,” ujar Winarno.
Pintu WGM memang sempat dibuka pada debit 200 meter kubik per detik, Kamis (18/4) pukul 21.00 WIB. Ini karena ketinggian muka air waduk sudah melebihi batas normal. Sebelumnya, debit dikeluarkan baru pada posisi 100 meter kubik per detik. Saat itu, elevasi mencapai 136,17 meter dpl.
“Kami pun memutuskan membuka lagi limpasan keluar 50 meter kubik per detik. Dan debit limpasan mencapai 150 meter kubik per detik. Sampai pukul 12.00 WIB hari ini (19/4), masih dibuka 200 meter kubik per detik. Ketinggian air masih 136,37 meter dpl,” ungkap Winarno yang ditemui Jumat (19/4). (eko)