Makam Ki Ageng Sutowijoyo: Destinasi Wisata Religi di Sukoharjo

Pintu masuk makam Ki Ageng Sutowijoyo di desa Majasto, Tawangsari.

SUKOHARJO – Ki Ageng Sutowijoyo bukanlah nama asing bagi masyarakat Desa Majasto, Kecamatan Tawangsari. Penyebar agama Islam ini begitu disanjung karena keberhasilannya mengenalkan Islam, membangun pesantren sekaligus menjadi pionir berbagai teknik pertanian. Tak heran jika hingga saat ini, makam Ki Ageng Sutowijoyo di kompleks pemakaman Bumi Arum, laris menjadi salah satu destinasi wisata religi di Sukoharjo.
Menurut Sayono, Ki Ageng Sutowijoyo adalah putra ke-109 Raja Majapahit Brawijaya V. Ketika menyebarkan Islam di Majasto, dia dibantu Nyai Sedah Mirah, istrinya. Di Masjid Ar-Rohmad yang terletak di ketinggian sekitar 200 meter di atas permukaan laut, anak anak dan masyarakat umum Desa Majasto mulai dikenalkan  dengan Islam. Mulanya hanya ada satu masjid di desa tersebut. Lambat laun setelah misi dakwahnya berhasil banyak bermunculan masjid di sekitaran Majasto.
Takmir Masjid Ar-Rohmad, Suranto menyatakan, warga desa tetap menggunakan masjid peninggalan Sutowijoyo ini untuk beraktivitas. Selain warga Majasto, peziarah juga biasa beribadah di masjid tersebut usai mengunjungi makam Sutowijoyo. “Pengunjung akan meningkat saat malam Jumat,” ujarnya.
Kepala Desa Majasto Rudi Hartono menambahkan orang asli Majasto sudah mengetahui sejarah Sutowijoyo secara turun temurun. Mereka juga memiliki keterikatan emosional dengan tanah kelahirannya meskipun telah lama merantau.
Yang cukup unik, lanjut dia, makam desa dimana tempat Ki Ageng Sutowijoyo dimakamkan. Meski telah seratus tahun lebih digunakan, hingga kini tidak pernah penuh. Galian liang lahat hanya setengah meter, namun makam ini tidak pernah penuh dan tidak berbau. (deni)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: