Tag: Surakarta

Ratusan Siswa Berlomba OSN

Para siswa jalani seleksi di SMAN 1 Karanganyar. Foto:ara

KARANGANYAR-Sebanyak 290 siswa SMA/ MA di Kabupaten Karanganyar mengikuti seleksi Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Kabupaten/ Kota.  Seluruh siswa yang berasal dari 17 SMA/ MA di Karanganyar tersebut mengikusi seleksi di SMAN 1 Karanganyar.

Kepala Seksi  SMA  Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karanganyar, Endang Tri Hadiningsih  menjelaskan, seleksi tersebut dilakukan terhadap sembilan mata pelajaran yang diikutkan dalam OSN nantinya. “Jadi satu siswa hanya mengikuti seleksi satu mata pelajaran dalam seleksi OSN ini,” jelas Endang.

Menurut Endang, setelah dilakukan seleksi  tersebut yang juga serentak di seluruh Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah, seluruh lembar jawaban peserta akan dikoreksi oleh panitia dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. “Nanti akan diperingkat 1 sampai peringkat 105 tiap mata pelajarannya . Yang akan ikut seleksi kembali tingkat provinsi Jawa Tengah ,” terangnya.

Seleksi OSN tingkat Provinsi Jawa Tengah rencananya akan dilakukan pada 3-4 Juni mendatang di Semarang. Sedangkan untuk OSN tingkat nasional rencananya akan diilakukan pada 3-4 September mendatang di Bandung, Jawa Barat.

“Kami harap para siswa dari Karanganyar dapat terus maju mewakili Jawa Tengah, seperti tahun lalu ada 12 siswa yang mewakili Jawa Tengah dari Karanganyar,” imbuhnya.(Ara)

Solo Menuju Kota Macet

SOLO – Pemkot Solo memprediki empat tahun ke depan Solo macet total. Perlu kebijakan khusus agar Solo tidak macet seperti Jakarta.

Pengamat transportasi dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Muslich Hartadi Sutanto mengatakan, kemacetan dipicu pertumbuhan ekonomi yang melesat. “Pemkot perlu membuat kebijakan dari sekarang, sebelum terlambat,” ujar Muslich, Selasa (12/3).

Dikatakan Muslich, menambah kendaraan massal belum tentu dapat memecahkan masalah. Pasalnya, selama ini masyarakat sudah telanjur nyaman dengan transportasi pribadi seperti sepeda motor. Terlebih, langkah efisiensi dan aksesibilitas kendaraan pribadi lebih menguntungkan dibanding kendaraan umum.

“Kecenderungannya, masyarakat kita lebih suka menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan mobil dibandingkan naik kendaraan umum. Selama ini belum ada daerah yang membuat kebijakan yang mengarahkan warganya menggunakan transportasi umum,” paparnya.

Menurutnya, pemberian subsidi bagi angkutan umum menjadi solusi untuk menekan tarif transportasi massal. Dengan harga murah, warga diharapkan berminat memanfaatkannya. “Subsidi kendaraan umum lebih logis dibanding penambahan jumlah jalan,” kata Muslich.

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Budi Suharto mengatakan, kemacetan di Solo seperti lingkaran setan. Bahkan dia mengaku, pemkot kesulitan mencari solusi. “Solo menjadi kota yang tidak pernah tidur. Dalam jangka waktu empat sampai lima tahun ke depan hantu kemacetan pasti akan tampak,” katanya. (Ahmad)

Anda mungkin juga menyukaiclose