SUKOHARJO – Kendati tawaran kerja cukup tinggi bagi siswa Balai Latihan Kerja (BLK) Sukoharjo, toh tetap saja lembaga di bawah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) ini minim peminat. Alhasil, selama ini kota makmur belum mampu memenuhi permintaan tenaga kerja, khususnya dari perusahaan asing.
Kepala Disnakertrans Sukoharjo, AA Bambang Haryanto mengatakan, minimnya warga yang mengikuti pelatihan di BLK bukan disebabkan karena kurangnya sosialisasi yang dilakukan pihaknya. Bahkan, informasi terkait program pelatihan kerja BLK sudah disebar ke seluruh pelosok Sukoharjo. Namun tetap saja masih sepi peminat.
“Kami sampai harus jemput bola mencari orang yang mau dilatih. Sampai-sampai nitip anggota dewan untuk menawari orang di sekitar tempat tinggal mereka agar mau masuk BLK,” tutur Bambang.
Padahal, lanjut Bambang, kebutuhan tenaga kerja khususnya pekerja dengan usia produktif cukup tinggi. Bahkan ada perusahaan elektronik asal Jepang yang khusus datang ke Sukoharjo untuk mencari tenaga kerja. Dan bagi siswa yang berminat langsung ditraining oleh perusahaan. Namun ternyata tingginya kesempatan kerja yang bisa diperoleh tak mampu mendongkrak minat anak muda di kota makmur untuk mengikuti pendidikan di BLK.
“Kami sudah tawarkan siapa berminat langsung saja datang ke kantor Disnaker. Sebenarnya kalau masyarakat mau aktif banyak sekali kesempatan kerja termasuk kejelasan penempatannya,” imbuhnya.
BLK sendiri memiliki tiga paket pelatihan, yakni menjahit, elektronik dan mesin. Masing-masing paket mampu menampung hingga 16 calon tenaga kerja. Bahkan, ke depan akan ditambah satu program pelatihan baru, yakni paket pelatihan spa. Mengingat permintaan akan tenaga kerja di bidang ini cukup tinggi. Hanya saja, persiapan untuk membuka paket baru tersebut, menurut Bambang membutuhkan waktu dan persiapan yang cukup banyak, khususnya dari segi pendanaan. Mengingat, fasilitas yang disediakan harus sesuai dengan kebutuhan.
“Kalau jadi, kami juga akan mendatangkan pelatihnya langsung dari Bali. Mudah-mudahan bisa terealisasi dan menjadi BLK pertama di Indonesia yang memiliki paket pelatihan spa,” tandas Bambang. (Deni)