Tag: sma

Ratusan Siswa Berlomba OSN

Para siswa jalani seleksi di SMAN 1 Karanganyar. Foto:ara

KARANGANYAR-Sebanyak 290 siswa SMA/ MA di Kabupaten Karanganyar mengikuti seleksi Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Kabupaten/ Kota.  Seluruh siswa yang berasal dari 17 SMA/ MA di Karanganyar tersebut mengikusi seleksi di SMAN 1 Karanganyar.

Kepala Seksi  SMA  Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karanganyar, Endang Tri Hadiningsih  menjelaskan, seleksi tersebut dilakukan terhadap sembilan mata pelajaran yang diikutkan dalam OSN nantinya. “Jadi satu siswa hanya mengikuti seleksi satu mata pelajaran dalam seleksi OSN ini,” jelas Endang.

Menurut Endang, setelah dilakukan seleksi  tersebut yang juga serentak di seluruh Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah, seluruh lembar jawaban peserta akan dikoreksi oleh panitia dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. “Nanti akan diperingkat 1 sampai peringkat 105 tiap mata pelajarannya . Yang akan ikut seleksi kembali tingkat provinsi Jawa Tengah ,” terangnya.

Seleksi OSN tingkat Provinsi Jawa Tengah rencananya akan dilakukan pada 3-4 Juni mendatang di Semarang. Sedangkan untuk OSN tingkat nasional rencananya akan diilakukan pada 3-4 September mendatang di Bandung, Jawa Barat.

“Kami harap para siswa dari Karanganyar dapat terus maju mewakili Jawa Tengah, seperti tahun lalu ada 12 siswa yang mewakili Jawa Tengah dari Karanganyar,” imbuhnya.(Ara)

Wali Murid RSBI Minta Kejelasan Pembayaran SPP

SOLO – Sejumlah orang tua murid sekolah eks-Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) meminta pihak sekolah segera memberikan penjelasan terkait sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) yang diberlakukan tiap bulannya. Hal ini berkaitan dengan Keputusan Kementerian Pendidikan Budaya (kemdikbud) yang melarang pihak sekolah SD dan SMP eks-Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang masih memberlakukan sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) mulai bulan ini.

Diakui Ida, orang tua salah seorang siswa di SD Cemara dua Solo, pascapenghapusan slogan RSBI, pihaknya masih melakukan pembayaran SPP sebesar Rp190 ribu tiap bulannya. Pasalnya belum ada keputusan atau penjelasan dari pihak sekolah apakah harus tetap membayar atau tidak.

“Kami orangtua juga bingung bayar atau tidak. Terakhir saya bayar SPP bulan Januari kemarin. Untuk bulan Febuari ini belum. Bagaimana nantinya menunggu dulu kejelasan dari sekolah,” ungakapnya.

Terpisah, Kepala sekolah SMP N 4, H Giarso mengaku, selama ini pihaknya tidak melakukan pungutan SPP. Selama ini pihaknya hanya menunggu keputusan dari pusat. ”Selama menunggu dan belum ada surat edaran, saya juga belum ambil langkah resmi. Termasuk SPP juga saya stop sejak dihapusnya RSBI,” jelasnya.

Terkait keputusan Kemdikbud yang baru saya dikabarkan, Giarso mengaku akan mengumpulkan orang tua murid pada sabtu pekan ini untuk menyampaikan terkait kesulitan sekolah pasca-RSBI. Sekaligus memberikan sosialisasi terkait ketentuan Ujian Nasional (UN). Menurutnya, sampai hari ini masih banyak orangtua murid yang mempertanyakan kejelasan dari SPP. “Kalau ada yang bayar kami tolak, karena belum ada kejelasan dari pusat,” singkatnya.

Terkait pemenuhan biaya operasional yang harus ditanggung pihak sekolah, Giarso, mengaku melakukan penghematan dari program-program RSBI yang dulu diberlakukan dikesampingkan. Selain itu program sister school, dan pengiriman delegasi untuk keluar kota yang berhubungan dengan penyelenggaraan pihak swasta sudah distop.

“Penghematan kita lakukan semaksimal mungkin, seperti try out dan ekstra yang masih bisa dibiayai dan itu penting buat siswa kita utamakan. Hanya saja listrik, air dan Internet membutuhkan biaya besar yakni 13 juta perbulan,” ungkapnya. (Rini)

Anda mungkin juga menyukaiclose