JAKARTA – Menteri Sosial RI (Mensos) Salim Segaf Al Jufri memperkirakan rencana kenaikan Bahan Bahan Minyak (BBM) subsidi dari harga Rp 4.500 menjadi sekitar Rp 6.500 per liter yang rencananya berlaku Mei mendatang, akan meningkatkan jumlah orang miskin di Indonesia sekitar 10 persen.
Angka kenaikan sebenarnya yakni 11 persen. Namun, dengan kebijakan bantuan sosial dan tepat sasaran yang telah diprogramkan kementeriannya, laju kenaikan angka kemiskinan mampu ditekan menjadi hanya 10 persen.
“Dengan bantuan-bantuan seperti Raskin, BLTS, dan bantuan siswa miskin, kemiskinan akan turun sekitar mendekati angka 10 persen. Jadi turun 1 persen, ya lumayan,” kata Salim, seperti dilansir Liputan6.com.
Mengutip data BPS, Salim menjelaskan, angka orang miskin di Indonesia erkisar 2,4 juta orang dan bakal terus naik menjadi sekitar 3,2 juta orang di 2014 mendatang. Melihat tren tersebut, pemerintah berupaya untuk mengintensifkan program-program pemerintah untuk membantu rakyat miskin seperti Raskin, BLTS, maupun bantuan untuk Siswa Miskin.
Rencananya, pemerintah bakal menaikkan alokasi nominal Bantuan
Langsung Tunai Sementara (BLTS) untuk orang miskin dari semula Rp 1,2
Juta menjadi sekitar Rp 1,5 juta-1,8 juta per tahun. “Itu satu tahun
untuk 1 keluarga dari 2,4 juta rakyat miskin. Namun hal itu tergantung
berapa naiknya harga BBM bersubsidi itu,” kata Salim.
Namun, lanjut Salim, besaran anggaran BLTS tersebut itu masih harus
menunggu besaran kenaikan harga BBM bersubsidi untuk masyarakat mampu.
Jika BBM bersubsidi naik menjadi Rp 6.500 per liter, penghematan yang
bisa diperoleh mencapai Rp 21 triliun. Sementara dengan harga Rp 7.000
per liter, penghematan yang bisa diperoleh mencapai Rp 30 triliun.
“Jadi setelah BBM naik, bantuan ini akan langsung digulirkan,”
tuturnya.
Diharapkan dengan program bagi rakyat miskin yang lebih tepat sasaran,
masyarakat tidak mampu ini tidak akan terbebani dengan imbas kenaikan
harga BBM tersebut. (ahmad)
Tag: indonesia
Dampak Kenaikan Harga BBM, Angka Kemiskinan Dikhawatirkan Naik 10 Persen
Peringkat Indonesia di FIFA Terus Turun
ZURICH – Posisi Indonesia di rangking FIFA turun tiga peringkat di posisi 166. Bahkan di level Asia Tenggara saja, Tim Merah Putih hanya menempati urutan ketujuh di bawah Vietnam, Thailand, Filipina, Myanmar, Singapura dan Malaysia.
Dalam rilis situs terbaru FIFA yang dikeluarkan per 14 Maret , Indonesia berada di posisi 32 level Asia. Tiga teratas Asia ditempati Jepang (26 dunia), Australia (39 dunia) dan Korea Selatan (47 dunia).
Poin Indonesia yang sepanjang sebulan terakhir tak sekalipun melakoni pertandingan membuat hanya mendapat 121 angka. Jauh di bawah Jepang yang 811 angka. Vietnam menjadi tim terbaik Asia Tenggara dengan menempati urutan 16 Asia atau 129 dunia, disusul Thailand di posisi 19 Asia atau 135 dunia.
Filipina berada di urutan 23 Asia atau 145 dunia, Myanmar 26 Asia atau 155 dunia, Singapura 30 Asia atau 162 dunia dan Malaysia 31 Asia atau 164 dunia. Dengan demikian, di kawasan regional Indonesia hanya berada di atas Laos (168 dunia), Kamboja (185 dunia), Brunei Darussalam (186 dunia) dan Timor Leste (186 dunia).
Mengingat tak ada pertandingan resmi sepanjang pertengahan Februari-pertengahan Maret ini, posisi 20 besar dunia relatif tak berubah, hanya Belgia dan Ekuador yang naik satu peringkat. (Ahmad)
Berikut 20 besar dunia:
1. Spanyol 2. Jerman 3. Argentina 4. Inggris 5. Italia 6. Kolombia 7. Portugal 8. Belanda 9. Kroasia 10. Rusia 11. Ekuador 12. Yunani 13. Pantai Gading 14. Swiss 15. Meksiko 16. Uruguay 17. Prancis 18. Brasil 19. Belgia 20. Ghana.