Tag: difabel

Minim Sosialisasi, Warga Difabel Klaten Tak Miliki SIM D

KLATEN – Meski Satlantas Polres Klaten melayani pembuatan SIM D, namun karena minimnya sosialisasi, hingga saat ini belum ada penyandang difabel yang memilikinya.

Padahal, tidak sedikit warga difabel Klaten yang menantikan informasi dan ingin memiliki SIM D untuk sepeda motor roda tiga tersebut.

“Informasi tentang SIM D masih kurang, padahal kami juga ingin memiliki SIM tersebut,” kata seorang warga difabel asal Dukuh Jonayan Desa Jimbung Kecamatan Kalikotes, Supriyadi.

Di beberapa kabupaten lain, imbuh Supriyadi, warga difabel sudah mendapatkan fasilitas tersebut. Dan jika di Polres Klaten melayani pembuatan SIM tersebut, Supriyadi berharap Satlantas segera melakukan sosialisasi. Pasalnya, tidak sedikit warga difabel Klaten yang ingin memiliki SIM untuk penyandang cacat tersebut.

“Saya bisa mengendarai sepeda motor, meski dengan roda tiga. Dan saya ingin merasa nyaman dengan memiliki SIM tersebut. Sebagai warga negara yang baik, saya ingin mentaati aturan yang berlaku,” tambah pria berusia 47 tahun tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Kapolres Klaten, AKBP Y Ragil Heru S melalui Kasat Lantas AKP Kurniawan Ismail mengatakan, pihaknya siap melayani pembuatan SIM D untuk warga difabel. Adapun prosedur yang harus dilalui dalam proses pembuatannya sama dengan warga pada umumnya. Yang membedakan hanya ujian prakteknya saja.

“Karena beroda tiga, kelebaran jalur untuk ujian praktek juga akan ditambah. Selain itu, prosesnya sama semua. Bahkan, untuk biaya SIM D lebih murah,” urai AKP Kurniawan Ismail. (Indra)

Difabel Mulai Akses Jamkesda

SUKOHARJO – Sekitar 4.000 difabel di Sukoharjo mulai mengakses pelayanan kesehatan gratis Jamkesmas maupun Jamkesda 2013. Akses pelayanan kesehatannya pun tidak hanya di wilayah Kota Makmur melainkan juga bisa digunakan di sejumlah rumah sakit (RS) milik pemerintah di luar wilayah seperti RS Dr. Sardjito, Yogyakarta dan RSCM Harapan Kita, Jakarta.

Koordinator Yayasan Sehati, Edy Supriyanto saat ditemui wartawan, Rabu (20/2) menyatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) telah mengalokasikan dana Jamkesda khusus difabel sebesar Rp3,1 miliar untuk pelayanan kesehatan rumah sakit di luar Sukoharjo. Sementara untuk RSUD Sukoharjo disediakan alokasi khusus difabel senilai Rp 750 juta dari total anggaran kesehatan daerah sebesar Rp 3,6 miliar.

“Dengan anggaran sekian otomatis semua difabel di Sukoharjo yang terdata terkover jaminan kesehatannya, baik itu Jamkesmas maupun Jamkesda,”jelas Edy.

Edy menambahkan, penerima jaminan kesehatan difabel mengacu kepada data Dinas Sosial Sukoharjo. Sedangkan untuk pelayanan kesehatan di RSUD justru meminta rekomendasi dari Yayasan Sehati.

“Dinas Kesehatan dan Yayasan Sehati bekerja sama menyediakan data warga difabel untuk kepesertaaanya dalam pelayanan kesehatan,” tambahnya.

Sesuai komitmen pemerintah kabupaten, jaminan kesehatan tahun 2013 di prioritaskan untuk difabel dan penderita HIV/Aids. Aturan ini mengacu pada Perda Nomor 7 Tahun 2009 yang dituangkan dalam Peraturan Bupati Nomor 21 Tahun 2010 dan direvisi Tahun 2012 dengan menambahkan pasal semua difabel masuk dalam jaminan kesehatan.

“Pada 2014 nanti semua difabel yang terdata di Sukoharjo diupayakan masuk Rumah Tangga Sasaran atau RTS penerima program kesehatan maupun sosial,” harap Edy.

Terpisah, Kabid Sarana dan Prasarana Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial, Warsiyatun menegaskan, penyusunan data difabel terus dilakukan. Bagi warga masyarakat yang merasa masuk dalam kategori difabel bisa mendapatkan surat rekomendasi keringanan biaya pelayanan kesehatan dari Dinas Kesehatan.

“Semua boleh mencari rekomendasi, syaratnya mereka mau dirawat dengan standar perawatan kelas III,”tandasnya. (Deni)

Anda mungkin juga menyukaiclose