Tag: di

Ibu-Anak Meninggal Setelah Melahirkan

Kapolres Wonogiri AKBP Tanti Septiyani

WONOGIRI – Pasca melahirkan, seorang ibu bernama Sunarmi, warga Dusun Joso, Desa Temboro, Kecamatan Karangtengah, meninggal. Bayinya yang lahir dengan berat 2,8 kilogram pun meninggal sebelum sang ibu. Kepolisian kini tengah meminta keterangan dari bidan yang menolong kelahiran. Untuk sementara, belum ditemukan bukti yang mengarah pada dugaan malapraktik.

Kapolres Wonogiri AKBP Tanti Septiyani yang diwakili Kapolsek Karangtengah AKP Rijono mengatakan, anak lahir dengan posisi leher terlilit usus. Ibunya meninggal karena perdarahan. “Ibunya sudah dilarikan ke rumah sakit di Ngadirojo. Tetapi akhirnya meninggal juga,” kata Kapolsek.

Rijono mengungkap, bidan dalam kesaksiannya mengatakan bahwa dari hasil foto USG diketahui jika kondisi normal. Kemudian, setelah diketahui ada perdarahan, bidan merujuknya ke rumah sakit. (eko)

Parpol Mulai Pasang Target Perolehan Kursi

BERKAS DCS : Kader PPP saat menyampaikan berkas DCS ke KPUD Karanganyar.

KARANGANYAR – Bersamaan dengan berakhirnya masa penyampaian daftar caleg sementara (DCS) ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), sejumlah partai politik mulai berani pasang target perolehan kursi di pemilu legislatif (pileg) 2014. PDIP yang menyeleksi calegnya melalui tahapan psikotes ingin meraih 20 kursi. Sedangkan Golkar 17 kursi dan PKS, 8 hingga 10 kursi.

Partai lain, yakni PKB, Partai Demokrat dan Partai Gerindra belum terang-terangan menyampaikan ekspetasi perolehan suaranya di ajang pileg 2014. Demokrat hanya mengungkapkan bahwa dari 45 orang caleg yang didaftarkan ke KPUD Karanganyar, 80 persen di antaranya muka baru. “Yang mendominasi dari kalangan yang berpendidikan tinggi. Mulai D3 hingga caleg yang menyandang gelar S2,” ujar Ketua DPC Partai Demokrat Karanganyar Rinto Subekti.

Fenomena muka baru di Partai Demokrat diwarnai juga dengan gagalnya ratusan caleg di beberapa partai untuk masuk di DCS. Sedikitnya 115 caleg PDIP tidak terjaring dalam pencalegan. Demikian pula 45 dari Golkar, 18 dari PKS, 40 caleg Demokrat, 15 kader PKB dan 20 caleg asal Partai Gerindra.

Ketua DPC PDIP Karanganyar Paryono menuturkan, partainya memasukkan 45 caleg dalam DCS. Menurut dia, para bacaleg sebelumnya diseleksi ketat dengan sejumlah tahapan, salah satunya adalah psikotes. “Ini untuk memastikan caleg yang kami usung dalam Pileg nanti merupakan caleg berkualitas,” tegasnya.
Ketua KPU Karanganyar Sri Handoko dalam kesempatan terpisah mengatakan, KPUD masih menunggu penyampaian DCS dari parpol hingga Senin (22/4) pukul 16.00. “Sebenarnya kalau mendaftar sejak awal tentu memudahkan kami dalam mendata. Namun semua kami kembalikan pada kesiapan dari tiap parpol,” tandas Handoko. (ara)

Dampak Kenaikan Harga BBM, Angka Kemiskinan Dikhawatirkan Naik 10 Persen

Salim Segaf Al Jufri

JAKARTA – Menteri Sosial RI (Mensos) Salim Segaf Al Jufri memperkirakan rencana kenaikan Bahan Bahan Minyak (BBM) subsidi dari harga Rp 4.500 menjadi sekitar Rp 6.500 per liter yang rencananya berlaku Mei mendatang, akan meningkatkan jumlah orang miskin di Indonesia sekitar 10 persen.
Angka kenaikan sebenarnya yakni 11 persen. Namun, dengan kebijakan bantuan sosial dan tepat sasaran yang telah diprogramkan kementeriannya, laju kenaikan angka kemiskinan mampu ditekan menjadi hanya 10 persen.
“Dengan bantuan-bantuan seperti Raskin, BLTS, dan bantuan siswa miskin, kemiskinan akan turun sekitar mendekati angka 10 persen. Jadi turun 1 persen, ya lumayan,” kata Salim, seperti dilansir Liputan6.com.
Mengutip data BPS, Salim menjelaskan, angka orang miskin di Indonesia erkisar 2,4 juta orang dan bakal terus naik menjadi sekitar 3,2 juta orang di 2014 mendatang. Melihat tren tersebut, pemerintah berupaya untuk mengintensifkan program-program pemerintah untuk membantu rakyat miskin seperti Raskin, BLTS, maupun bantuan untuk Siswa Miskin.
Rencananya, pemerintah bakal menaikkan alokasi nominal Bantuan
Langsung Tunai Sementara (BLTS) untuk orang miskin dari semula Rp 1,2
Juta menjadi sekitar Rp 1,5 juta-1,8 juta per tahun. “Itu satu tahun
untuk 1 keluarga dari 2,4 juta rakyat miskin. Namun hal itu tergantung
berapa naiknya harga BBM bersubsidi itu,” kata Salim.
Namun, lanjut Salim, besaran anggaran BLTS tersebut itu masih harus
menunggu besaran kenaikan harga BBM bersubsidi untuk masyarakat mampu.
Jika BBM bersubsidi naik menjadi Rp 6.500 per liter, penghematan yang
bisa diperoleh mencapai Rp 21 triliun. Sementara dengan harga Rp 7.000
per liter, penghematan yang bisa diperoleh mencapai Rp 30 triliun.
“Jadi setelah BBM naik, bantuan ini akan langsung digulirkan,”
tuturnya.
Diharapkan dengan program bagi rakyat miskin yang lebih tepat sasaran,
masyarakat tidak mampu ini tidak akan terbebani dengan imbas kenaikan
harga BBM tersebut. (ahmad)

Canon EOS Rebel SL1, Kamera Terkecil Dunia.

Canon EOS Rebel SL1

Canon telah membuka tabir dan merilis produk andalan terbarunya, yaitu EOS Rebel SL1. Dilansir Republika.com, Sabtu (23/3), kamera ini digadang-gadang sebagai kamera terkecil dan teringan di dunia yang tetap dilengkapi oleh fitur-fitur layaknya sebuah kamera digital SLR.

Pernyataan tersebut tidak berlebihan, karena kamera terbaru dari Canon tersebut hanya memiliki bobot 1,436 kg. Sebagai perbandingan, bobot itu 25% lebih kecil dan 28% lebih ringan dari EOS Rebel T4i.

EOS Rebel SL1 menggabungkan CMOS 18 megapiksel yang baru dikembangkan  dengan sensor APS-C dan menggunakan prosesor Canon Digic 5 untuk menjaga kualitas gambar.

Kamera terbaru Canon ini memiliki ISO dengan jangkauan 100-12800 serta bisa ditingkatkan hingga 25600. Selain itu kamera ini juga memiliki ISO 6400 hingga 12800 bila Anda ingin men-shoot video.

EOS Rebel SL1 juga mempunyai shutter speed hingga empat frame per detik dan serta sembilan titik poin autofokus yang didukung oleh sensor CMOS Hybrib AF II. (Ahmad)

Peringkat Indonesia di FIFA Terus Turun

ZURICH – Posisi Indonesia di rangking FIFA turun tiga peringkat di posisi 166. Bahkan di level Asia Tenggara saja, Tim Merah Putih hanya menempati urutan ketujuh di bawah Vietnam, Thailand, Filipina, Myanmar, Singapura dan Malaysia.

Dalam rilis situs terbaru FIFA yang dikeluarkan per 14 Maret , Indonesia berada di posisi 32 level Asia. Tiga teratas Asia ditempati Jepang (26 dunia), Australia (39 dunia) dan Korea Selatan (47 dunia).

Poin Indonesia yang sepanjang sebulan terakhir tak sekalipun melakoni pertandingan membuat hanya mendapat 121 angka. Jauh di bawah Jepang yang 811 angka. Vietnam menjadi tim terbaik Asia Tenggara dengan menempati urutan 16 Asia atau 129 dunia, disusul Thailand di posisi 19 Asia atau 135 dunia.

Filipina berada di urutan 23 Asia atau 145 dunia, Myanmar 26 Asia atau 155 dunia, Singapura 30 Asia atau 162 dunia dan Malaysia 31 Asia atau 164 dunia. Dengan demikian, di kawasan regional Indonesia hanya berada di atas Laos (168 dunia), Kamboja (185 dunia), Brunei Darussalam (186 dunia) dan Timor Leste (186 dunia).

Mengingat tak ada pertandingan resmi sepanjang pertengahan Februari-pertengahan Maret ini, posisi 20 besar dunia relatif tak berubah, hanya Belgia dan Ekuador yang naik satu peringkat. (Ahmad)

Berikut 20 besar dunia:
1. Spanyol 2. Jerman 3. Argentina 4. Inggris 5. Italia 6. Kolombia 7. Portugal 8. Belanda 9. Kroasia 10. Rusia 11. Ekuador 12. Yunani 13. Pantai Gading 14. Swiss 15. Meksiko 16. Uruguay 17. Prancis 18. Brasil 19. Belgia 20. Ghana.

Solo Menuju Kota Macet

SOLO – Pemkot Solo memprediki empat tahun ke depan Solo macet total. Perlu kebijakan khusus agar Solo tidak macet seperti Jakarta.

Pengamat transportasi dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Muslich Hartadi Sutanto mengatakan, kemacetan dipicu pertumbuhan ekonomi yang melesat. “Pemkot perlu membuat kebijakan dari sekarang, sebelum terlambat,” ujar Muslich, Selasa (12/3).

Dikatakan Muslich, menambah kendaraan massal belum tentu dapat memecahkan masalah. Pasalnya, selama ini masyarakat sudah telanjur nyaman dengan transportasi pribadi seperti sepeda motor. Terlebih, langkah efisiensi dan aksesibilitas kendaraan pribadi lebih menguntungkan dibanding kendaraan umum.

“Kecenderungannya, masyarakat kita lebih suka menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan mobil dibandingkan naik kendaraan umum. Selama ini belum ada daerah yang membuat kebijakan yang mengarahkan warganya menggunakan transportasi umum,” paparnya.

Menurutnya, pemberian subsidi bagi angkutan umum menjadi solusi untuk menekan tarif transportasi massal. Dengan harga murah, warga diharapkan berminat memanfaatkannya. “Subsidi kendaraan umum lebih logis dibanding penambahan jumlah jalan,” kata Muslich.

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Budi Suharto mengatakan, kemacetan di Solo seperti lingkaran setan. Bahkan dia mengaku, pemkot kesulitan mencari solusi. “Solo menjadi kota yang tidak pernah tidur. Dalam jangka waktu empat sampai lima tahun ke depan hantu kemacetan pasti akan tampak,” katanya. (Ahmad)

Angka Kematian Ibu Hamil Capai 625 Jiwa

SRAGEN -  Angka kematian ibu hamil di Jateng dinilai masih sangat tinggi yakni mencapai 625 orang ibu/tahun. Sementara angka kematian bayi mencapai 9,33 /100 ribu kelahiran hidup.

Salah satu penyebabnya paling beresiko yang menyebabkan kematian menurut DKK Jateng akibat preeklamsi atau darah tinggi. Penderita preeklamsia memiliki resiko tinggi berkaitan dengan penyakit jantung dan penyakit yang menyertai lainya.

Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, Anung Sugihantono mengungkapkan, resiko kematian ibu dan bayi di Jawa Tengah masih masih tinggi. Karena itu bersama unsur masyarakat keseluruhan, pemerintah di masing-masing wilayah harus serius meningkatkan pelayanan dan pencegahan resiko kematian ibu dan bayi.
Di katakan Anung, angka kematian ibu hamil sepanjang tahun 2012 mencapai 625 ibu hamil. Selain dipengaruhi faktor usia pernikahan dan tingkat seringnya kehamilan, salah satu penyebab kematian ibu dan bayi terjadi akibat pendarahan dan penyakit lain yang menyertainya. Mengantisipasi hal itu, upaya sosialisasi dan pembekalan terhadap ibu hamil menjadi perhatian utama untuk mencegah resiko kematian.
“Memang ada banyak faktor penyebabnya (kematian), tetapi preeklamasi dan penyakit yang menyertai masih menjadi faktor utama,” ujarnya di sela-sela kegiatan sosialisasi penguatan perencaan program persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) di Sragen(7/2).
Kepala BKKBN Jawa Tengah, Sri Wahono menambahkan, untuk menekan angka kematian ibu dan bayi serta ledakan jumlah penduduk, diperlukan adanya sinergisitas diantara seluruh elemen masyarakat. Sebab tugas tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawab BKKBN.
Diakuinya selama ini jumlah petugas penyuluh KB di masing-masing daerah mamang masih sangat terbatas. Sebab satu orang petugas penyuluh yang idealnya mengawasi dua desa, di beberapa wilayah di Jateng justru memiliki tugas yang lebih berat.

“Satu petugas lapangan bisa mendapat tugas pengawasan di empat sampai enam desa akibat minimnya jumlah petugas penyuluh lapangan,” imbuhnya.

Sementara itu, Plt Sekda Sragen Sri Handayani mengungkapkan angka kematian ibu di Sragen mencapai 121/ 100 ribu ibu hamil. Sementara angka kematian bayi mencapai 9,33 /100 ribu kelahiran hidup. Guna menekan hal itu, Pemkab berupaya keras untuk memaksimalkan kinerja petugas lapanganserta kader kesehatan di tingkat Posyandu, terrmasuk bidan desa dan seluruh masyarakat.

“Selain menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah, sudah seharusnya menjadi perhatian bersama upaya mengurangi kematian ibu hamil maupun bayi,” tambahnya.(Ara)

Kekurangan Dokter, Pasien RSUD Overload

Pasien yang ingin periksa ke Poliklinik Penyakit dalam RSUD Sukoharjo sekarang ini harus antre karena keterbatasan tenaga medis.

SUKOHARJO – Selama sebulan terakhir puluhan pasien Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sukoharjo yang hendak memeriksakan diri terpaksa harus mengantre. Pasalnya, rumah sakit milik pemerintah daerah (Pemkab) setempat ini kekurangan tenaga dokter spesialis penyakit dalam. Akibatnya, jumlah pasien yang akan dilayani pun over load.

Direktur RSUD Sukoharjo, Gunadi kepada wartawan, Selasa (5/2) mengatakan, saat ini RSUD hanya memiliki tiga dokter spesialis penyakit dalam. Padahal idealnya dengan jumlah pasien yang saat ini berobat di RS, setidaknya harus ada empat dokter spesialis. Dari jumlah dokter yang ada, dua di antaranya untuk sementara hanya bisa menjadi petugas visiting pasien rawat ina, karena sedang menempuh pendidikan dan pelatihan.

“Dari tiga dokter spesialis yang kami miliki, satu dokter sedang menempuh pendidikan lanjutan, sementara satu lagi mengikuti program pelatihan penanganan penyakit dalam di RS. Dr. Moewardi, Solo. Sehingga praktis hanya satu dokter yang bisa full stanby melayani puluhan pasien. Karena itu pasien terpaksa harus mengantre,” papar Gunadi.

Agar pasien Poliklinik dapat terlayani semuanya, Gunadi mengatakan sudah berupaya membagi pelayanan poli penyakit menjadi dua. Namun karena keterbatasan tenaga medis tetap saja pasien harus mengantre. “Kami memang butuh tambahan dokter spesialis dan tahun ini sudah mengusulkan agar segera terpenuhi,”jelasnya.

Sementara itu antrean yang cukup panjang dalam tak ayal membuat pasien Poliklinik Penyakit Dalam kecewa. Jumali, 48, salah satunya. Pria paruh baya ini mengaku harus antre selama dua jam sebelum bisa mendapatkan pelayanan di Poliklinik. “Saya sudah datang sejak pagi sekitar pukul 08.00 WIB tetapi baru bisa dilayani pada dua jam berikutnya. Alasannya dokter terlambat datang. Tentu saja sangat mengecewakan,” tuturnya. Jumali menambahkan, Rumah sakit seharusnya bekerja profesional dan tidak menelantarkan pasien berjam-jam.(Deni)

Anda mungkin juga menyukaiclose