Tag: boyolali

KPUD Boyolali Sepi Pendaftar Caleg

BOYOLALI – Fenomena sepinya pendaftaran dan penyampaian daftar caleg sementara (DCS) ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), terjadi juga di Boyolali. Hingga Jumat (19/4), KPUD setempat belum menerima satu pun DCS dari partai politik (parpol) di Boyolali.

Meski demikian, parpol sudah melakukan komunikasi dengan KPUD terutama terkait dengan kelengkapan dokumen. Menurut Ketua Divisi Pencalonan KPU Boyolali Purwanto, berkas yang sering ditanyakan adalah keterangan sehat.

“Banyak yang tanya, apa bisa hanya surat keterangan dari Puskesmas. Kalau sesuai aturan baru, harus disebutkan sehat jasmani. Sedangkan surat dari Puskesmas hanya menyebut sehat,” kata Purwanto.

Mantan narapidana juga diperbolehkan mendaftar. Namun harus ada surat keterangan dari kepolisian. Yang bersangkutan juga harus menyampaikan informasi melalui media bahwa yang bersangkutan sudah tidak terjerat hukum. (uki)

Korban Luapan WKO Tak Dapat Bantuan

BOYOLALI – Penderitaan warga yang rumahnya terendam luapan air Waduk Kedung Ombo (WKO) di Kecamatan Kemusu, Boyolali belum berakhir. Pemkab setempat tidak akan memberi bantuan jika mereka hanya mengungsi di area sabuk hijau.
Wakil Bupati Boyolali  Agus Purmanto mengatakan, persoalan WKO merupakan masalah nasional. Sebab proyek itu dulunya ditangani pemerintah pusat. Termasuk larangan wilayah genangan atau sabuk hijau dijadikan hunian. Sehingga pihaknya sangat menyayangkan ketika ada yang nekat mendirikan rumah di wilayah genangan.
Ketika musim hujan, ujar Wabup, rumah mereka terendam air saat elevasi WKO naik. Namun warga pun hanya mengungsi ke daerah yang tidak tergenang di kawasan sabuk hijau. “Kalau warga mau mengungsi di tempat yang aman dan tidak di sabuk hijau, pemerintah akan mengirimkan bantuan,” tandas Agus, Rabu (17/4). Luapan WKO sendiri sebelumnya telah merendam 27 rumah di wilayah Desa Genengsari. Tiga rumah terletak di Dukuh Grogol, sembilan di Dukuh Mlangi dan satu sisanya di Dukuh Karang. Luapan meluas dan kembali merendam 23 rumah di Dusun Mlangi.(uki)

Pemdes Batan Siapkan Program LLP Untuk Petani

BOYOLALI–Pemerintah Desa (Pemdes) Batan, Kecamatan Banyudono, Boyolali menyiapkan program lembaga lumbung pangan (LLP). Proyek khusus tersebut diharapkan dapat menstabilkan harga gabah di wilayah setempat.

Kepala Desa (Kades) Batan Hari Fajar Haruno mengatakan, sebagai masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Praktis mereka menggantungkan diri dari sektor pertanian yang sekaligus menjadi sumber pendapatan utama. Karenanya, pemerintah desa Batan perlu mendorong agar para petani mendapatkan penghasilan yang lebih layak. Program LLP dipilih karena diharapkan mampu menguatkan posisi tawar petani. Sebab selama ini, petani sering dirugikan akibat harga jual gabah yang naik turun. “LLP digunakan untuk menyimpan gabah, bisa sebagai jual beli bagi para petani di sini. Intinya LLP berfungsi untuk menstabilkan harga gabah, jelas Hari Fajar Haruno, Rabu (10/4)

Guna menunjang program LLP, lanjutnya, pihaknya juga membangun gudang besar yang berfungsi menyimpang gabah. Selain itu juga siapkan tempat yang luas untuk menjemur. Sementara, dana pembangunan dibantu pemerintah pusat dengan alokasi dana Rp125 juta/tahun pada tahun 2012. Pihaknya optimis LLP bakal sukses mengingat sektor pertanian di Batan memiliki prospek yang baik. “Dalam setahun, lahan persawahan di Batan mampu dua kali panen padi serta satu kali panen tembakau,” terangnya. Pemkab Boyolali juga memberikan dukungan dengan memberi sumbangan satu alat traktor.(Lala)

 

Anda mungkin juga menyukaiclose