Tag: 2013

Sharapova Ingin Tingkatkan Performa

STUTTGART- – Petenis juara French Open, Maria Sharapova, mengaku harus meningkatkan performa setelah mencapai perempat final Porsche Grand Prix. Hal ini disampaikannya usai pertandingan melawan petenis asal Republik Cek, Lucie Safarova, pada pertandingan di lapangan tanah liat, Kamis (25/4). Sharapova, sang juara bertahan, menang tiga set berturut-turut dengan skor 6-4, 6-7, 6-3. Dalam pertandingan dengan konsep maraton tersebut, petenis asal Rusia ini bermain kurang lebih 3 jam 9 menit.

Dilansir Bolanews, Petenis berusia 26 tahun ini selamat setelah pada set kedua mendapat skor yang unggul sebelum dia menyerah di tie break. Sharapova, yang juga berpengalaman bertanding di lapangan tanah liat tahun kemarin dan mendapat gelar juara di French Open, merasa harus bermain lebih baik lagi untuk memperoleh kemenangan di tahun ini.

“Saya punya pengalaman beberapa pertandingan sampai tiga jam, jadi saya tahu bagaimana mengatasinya seperti barusan,” ujar Sharapova. “Saat itulah kita bisa mengatur keadaan supaya lebih tenang. Bertanding di lapangan tanah liat sangatlah sulit.”

Pada pertandingan perempat yang akan dilaksanakan pada tanggal 26 April saat ini, Sharapova akan bertanding melawan petenis asal Siberia, Ana Ivanovic, yang pernah mengalahkan petenis asal Rusia lainnya, Nadia Petrova, 6-4, 6-3.(ahmad)

 

Sharapova Ingin Tingkatkan Performa

STUTTGART- – Petenis juara French Open, Maria Sharapova, mengaku harus meningkatkan performa setelah mencapai perempat final Porsche Grand Prix. Hal ini disampaikannya usai pertandingan melawan petenis asal Republik Cek, Lucie Safarova, pada pertandingan di lapangan tanah liat, Kamis (25/4). Sharapova, sang juara bertahan, menang tiga set berturut-turut dengan skor 6-4, 6-7, 6-3. Dalam pertandingan dengan konsep maraton tersebut, petenis asal Rusia ini bermain kurang lebih 3 jam 9 menit.

Dilansir Bolanews, Petenis berusia 26 tahun ini selamat setelah pada set kedua mendapat skor yang unggul sebelum dia menyerah di tie break. Sharapova, yang juga berpengalaman bertanding di lapangan tanah liat tahun kemarin dan mendapat gelar juara di French Open, merasa harus bermain lebih baik lagi untuk memperoleh kemenangan di tahun ini.

“Saya punya pengalaman beberapa pertandingan sampai tiga jam, jadi saya tahu bagaimana mengatasinya seperti barusan,” ujar Sharapova. “Saat itulah kita bisa mengatur keadaan supaya lebih tenang. Bertanding di lapangan tanah liat sangatlah sulit.”

Pada pertandingan perempat yang akan dilaksanakan pada tanggal 26 April saat ini, Sharapova akan bertanding melawan petenis asal Siberia, Ana Ivanovic, yang pernah mengalahkan petenis asal Rusia lainnya, Nadia Petrova, 6-4, 6-3.(ahmad)

 

Langgar Perbup, Atribut Cagub-Cawagub Dibredel

DEMI KETERTIBAN : Petugas gabungan tertibkan baliho pasangan cagub-cawagub, Selasa (23/4).

SRAGEN – Tim gabungan Satpol PP, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) dan Polres Sragen, Selasa (23/4) menertibkan ratusan media sosialisasi pasangan Cagub-Cawagub Jateng.
Penertiban dilakukan karena pemasangan atribut tersebut dianggap melanggar Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 11 Tahun 2013 Tentang Pengaturan Lokasi Pemasangan Alat Peraga Kampanye Pilgub Jateng 2013.
Sejumlah daerah menjadi sasaran penertiban. Hasilnya, ratusan media sosialisasi berupa baliho, spanduk, poster dan lainnya dicopot oleh tim gabungan. Lokasi operasi meliputi Simpang Tiga Pungkruk, Kecamatan Sidoharjo; Simpang Tiga Gambiran, Kecamatan Sragen; Jl. Raya Sukowati dan Jl. dr Sutomo. “Ada beberapa yang belum dicopot. Kami masih meminta klarifikasi dari Badan Perizinan, media tersebut pemasangannya sudah dilengkapi izin atau belum,” ujar ujar Fadil Mansyuruddin anggota KPUD Sragen.
Dia mengungkapkan, dalam Perbup disebutkan bahwa di sekolah, masjid, pasar, rumah sakit, pelayanan kesehatan, gedung milik pemerintah, lembaga pendidikan negeri dan swasta, tidak boleh dipakai sebagai tempat pemasangan atribut sosialisasi maupun kampanye.
Karena itu pemasangan di tembok atau fasilitas umum lainya jelas tidak diperkenankan. “Gambar tiga pasangan cagub-cawagub yakni Ganjar-Heru, HP-Don, dan Bibit-Soedijono banyak ditemukan tertempel di tempat larangan,” imbuhnya.
Kepala Satpol PP Sragen Subagyo menambahkan, penertiban juga bakal di lakukan secara bertahap di lokasi lain. Selain untuk mengoptimalkan fungsi trotoar dan badan jalan serta ketertiban lingkungan, penertiban dilakukan sesuai dengan aturan yang telah disepakati bersama. “Ada 100 lebih atribut dan gambar yang kita tertibkan. Semua masih kita amankan di Kantor Satpol PP,’’ paparnya.  (alf)

Distribusi Lembar Ujian UN Semrawut

Bupati Rina saat sidak UN Karanganyar. Foto:ara

KARANGANYAR – Ujian Nasional (UN) hari kedua di Kabupaten Karanganyar diwarnai dengan kekacauan distribusi lembar soal. Pasalnya terdapat satu ruangan di SMK Yayasan Pendidikan (YP) Colomadu yang mengalami kekurangan soal naskah Selasa (16/4) yang berimbas pada molornya pelaksanaan UN.

Insiden tersebut diketahui saat Komisi IV Dewan Perwakila Rakyat Daerah (DPRD) Karanganyar melakukan inspeksi mendadak (Sidak) pelaksanaan UN hari kedua. Dalam Sidak tersebut ditemukan adanya kekurangan naskah soal untuk ujian hari kedua di SMK YP Colomadu. “Jadi lebih dari 30 menit ujian tersebut ter-pending,” jelas Wakil Ketua Komisi IV DPRD, Romdloni.

Romdloni menjelaskan bahwa kekurangan soal tersebut terjadi diketahui saat naskah soal dibuka sebelum ujian berlangsung. Dalam jumlah naskah soal untuk SMK YP Colomadu tersebut  tertulis sesuai dengan jumlah peserta UN di sekolah itu. “Namun ternyata ada kekurangan untuk satu kelas yakni untuk 20 peserta di satu ruangan,” ungkapnya.

Legislator dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut pun menyayangkan insiden tersebut. Menurut Romdloni kejadian itu adalah imbas dari permainan proyek dalam pengadaan soal UN tahun ini.

“Banyak percetakan yang berkualitas. Harusnya soal dibuat di tiap karesidenan biar mempermudah pengecekan,” tegasnya. Ketua Panitia UN SMA/ SMK 2013 Kabupaten Karanganyar, Agus Hariyanto, membenarkan adanya insiden tersebut. Menurut Agus, kejadian tersebut terjadi pada ujian mata pelajaran Bahasa Inggris. Namun demikian pihak pengawas dan panitia langsung mengambil langkah untuk mengatasinya.

“Kami langsung melakukan koordinasi dengan SMK  terdekat untuk meminta kelebihan naskah yang ada guna menutup kekurangan naskah soal di SMK YP,” jelas Agus. Kekurangan naskah soal UN di salah satu ruang SMK YP Colomadu tersebut akhirnya teratasi dengan adanya enam lembar naskah soal dan jawaban UN cadangan di SMK YP. Serta ditambah empat naskah dari SMK Bina Dirgantara dan 10 naskah dari SMK Adi Soemarmo.

“Jadi kekurangan 20 soal langsung dapat teratasi. Namun memang jadi ada keterlambatan pengerjaan UN di ruangan di SMK YP,” ujarnya. Atas kejadian itu, sejumlah siswa yang berada di ruangan pun baru dapat mengerjakan soal UN sekitar pukul 08.50 WIB yang seharusnya dimulai pada pukul 07.50 WIB. (ara)

Ratusan Siswa Berlomba OSN

Para siswa jalani seleksi di SMAN 1 Karanganyar. Foto:ara

KARANGANYAR-Sebanyak 290 siswa SMA/ MA di Kabupaten Karanganyar mengikuti seleksi Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Kabupaten/ Kota.  Seluruh siswa yang berasal dari 17 SMA/ MA di Karanganyar tersebut mengikusi seleksi di SMAN 1 Karanganyar.

Kepala Seksi  SMA  Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karanganyar, Endang Tri Hadiningsih  menjelaskan, seleksi tersebut dilakukan terhadap sembilan mata pelajaran yang diikutkan dalam OSN nantinya. “Jadi satu siswa hanya mengikuti seleksi satu mata pelajaran dalam seleksi OSN ini,” jelas Endang.

Menurut Endang, setelah dilakukan seleksi  tersebut yang juga serentak di seluruh Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah, seluruh lembar jawaban peserta akan dikoreksi oleh panitia dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. “Nanti akan diperingkat 1 sampai peringkat 105 tiap mata pelajarannya . Yang akan ikut seleksi kembali tingkat provinsi Jawa Tengah ,” terangnya.

Seleksi OSN tingkat Provinsi Jawa Tengah rencananya akan dilakukan pada 3-4 Juni mendatang di Semarang. Sedangkan untuk OSN tingkat nasional rencananya akan diilakukan pada 3-4 September mendatang di Bandung, Jawa Barat.

“Kami harap para siswa dari Karanganyar dapat terus maju mewakili Jawa Tengah, seperti tahun lalu ada 12 siswa yang mewakili Jawa Tengah dari Karanganyar,” imbuhnya.(Ara)

Wacana Pemecahan Dapil 3 Sukoharjo Menguat

SUKOHARJO – Komisi Pemilihan Umum Daerah  (KPUD) Sukoharjo mengusulkan memecah Daerah Pemilihan (Dapil) untuk Pemilu Legislatif 2014 di wilayahnya.

Sampai Pileg 2009, Sukoharjo dibagi dalam lima Dapil, dan pada Pileg 2014 direncanakan menjadi enam Dapil.

Ketua KPUD Sukoharjo, Kuswanto kepada wartawan, Kamis (28/2) mengatakan, pihaknya mengusulkan Dapil 3 yang meliputi Kecamatan Baki, Gatak dan Kartasura dipecah menjadi dua, dengan Kartasura menjadi Dapil tersendiri. Alasan yang dikemukakan KPUD karena jumlah penduduk di Kecamatan Kartasura bertambah. Perubahan Dapil ini diakui Kuswanto akan  mempengaruhi jumlah kursi pada Dapil sebelumnya.

Menurut Kuswanto, wacana pemecahan Dapil cukup dipahami karena jumlah penduduk Kartasura sesuai Data Agregat Kependudukan per kecamatan (DAK2) mencapai 94.223 orang atau nomer urut kedua setelah Kecamatan Grogol.

 “Sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 dan Peraturan KPU Nomor 5 Tahun 2013 Tentang Penyusunan Dapil, diperlukan konsultasi publik untuk menambah Dapil meski memang kewenangan berada di tangan KPU,” ujar Kuswanto. Ditambahkannya, jumlah kursi anggota DPRD Sukoharjo saat ini sebanyak 45 kursi dengan bilangan pembagi pemilih dapil (BPPD) sekitar 16.452 orang/kursi.

Berkurangnya jumlah penduduk justru terjadi di Dapil Grogol dari sekitar 116.000 jiwa menjadi 106.020 dan berakibat pada berkurangnya jatah satu kursi di Dapil tersebut yakni dari 6 kursi menjadi 5.

“Mekanisme yang kami lakukan sesuai aturan undang-undang maupun mekanisme tata cara pengalokasian kursi di masing-masing Dapil,” jelas Kuswanto.

Kuswanto menyampaikan selama ini  Dapil di Sukoharjo dibagi menjadi 5 wilayah. Yakni Dapil 1 meliputi Kecamatan Sukoharjo, Nguter dan Bendosari dengan jumlah kursi 11. Dapil 2 terdiri dari Weru, Bulu dan Tawangsari medapat jatah 8 kursi, Dapil 3 yakni Kecamatan Baki, Gatak dan Kartasura, 12 kursi, Dapil 4 Kecamatan Grogol, mandiri memperoleh jatah 6 kursi serta dapil 5 Polokarto dan Mojolaban, 8 kursi. (Deni)

Anda mungkin juga menyukaiclose