You Are Here: Home » Sukoharjo » Tempati Pasar Baru, Pedagang Sayur dan Buah Pasar Bekonang Merugi

    Tempati Pasar Baru, Pedagang Sayur dan Buah Pasar Bekonang Merugi

    SUKOHARJO – Baru sepekan pindah ke pasar baru, pedagang sayur dan buah di Pasar Bekonang, Mojolaban merugi.

    Omset dagangan turun hingga 2/3 dari pendapatan semula. Kondisi serupa dialami hampir seluruh pedangan sayur dan buah yang menempati lantai satu.

    Warti, salah satu pedagang sayur mengaku pindah lokasi baru berarti pula harus mencari pelanggan baru. Tak jarang pedagang nyanggong pelanggan lama yang kebingungan mencari letak los dagangan yang biasa didatanginya.

    Menurut sejumlah pedagang, pembeli sepi lantaran belum semua pedagang sayur dan buah masuk pasar. Sebagian masih ada yang bertahan menempati kios yang disewa di sekitar pasar. Mereka beralasan menghabiskan masa kontrak yang rata-rata masih dua hingga enam bulan lagi. Selain itu, keberadaan pedagang oprokan juga menjadi penyebab pelanggan memilih belanja diluar.

    “Pelanggan masih banyak yang belum tahu kalau pedangan sudah pindah ke dalam pasar. Apalagi kalau diluar masih ada yang jualan mereka makin enggan masuk pasar,” kata Warti, Selasa (2/4).

    Dia menambahkan, omset dagangannya juga anjlok sejak masuk pasar awal pekan ini. Di pasar lama maupun saat menempati pasar darurat, berapapun dagangan yang dibawa pasti habis. Penghasilannya mencapai Rp3 juta hingga Rp4 juta per hari. Tetapi sekarang, paling banyak dia membawa pulang Rp1,5 juta. “Sisa dagangan terpaksa saya bawa pulang karena tidak habis,” tukasnya.

    Lain halnya dengan pedagang pakaian dan asesoris di lantai dua. Pedagang mengaku tidak ada perubahan yang mencolok, bahkan pendapatannya cenderung stabil.

    Koordinator pedagang pakaian, sandal dan asesoris, Joko Pujiyanto menyatakan 60% pedagang telah pindah ke pasar baru setelah pengundian kios. Untuk menarik pembeli masuk pasar, pengurus himpunan pedagang rajin memantau pedagang yang menggelar dagangan tidak sesuai zona.

    “Biasanya yang nekat berjualan di sekitar pasar itu pedagang oprokan. Tetapi bereka diingatkan baik baik agar berjualan sesuai dengan zona dan kami berikan tempat,” jelas Joko.  Meski sepi namun Joko optimistis kondisi akan segera membaik, termasuk untuk pedang sayur dan buah. Semua menyadari saat ini pasar masih dalam proses penataan. (Deni)

    Tweet
    Share

    Leave a Comment

    © 2013 LumbungDesa.net | Desa Membangun Bangsa

    Anda mungkin juga menyukaiclose