SUKOHARJO – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Karanganyar tidak akan menggelar operasi pasar murah. Kabid Perdagangan Disperindag Bambang Setiyono mengatakan, operasi pasar membutuhkan anggaran yang cukup besar. Sedangkan pihaknya tidak memiliki cukup dana untuk kegiatan tersebut.
Secara umum, syarat digelarnya operasi pasar sudah terpenuhi. Yakni, harga pangan rata rata naik lebih dari 30 persen. “Kami tidak akan mengadakan operasi pasar karena memang tidak ada anggaran di APBD 2013,” tandasnya.
Sebenarnya, operasi pasar secara teknis menjadi wewenang kabupaten. Tidak harus meminta izin pada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Bambang menambahkan, kenaikan harga pangan di Sukoharjo diprediksi masih akan tejadi. Tetapi, kecenderungan ini dinilai wajar sebagai dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). “Kami berharap setelah momentum puasa dan lebaran, harga kembali stabil,” imbuh dia.
Salah satu pedagang sayuran di pasar darurat Ir Soekarno, Ngatiyem menuturkan, harga cabe rawit merah dan bawang merah lokal naik terus menerus. Bahkan harga bisa berubah dalam waktu satu hari. Saat ini harga cabe merah tembus Rp 70 ribu per kilogram dan bawang merah lebih dari Rp 40 ribu per kilogram. “Karena kulakan sudah mahal, jualnya otomatis menyesuaikan,” ujarnya. (deni)