Mahasiswa Tuntut Netralitas PNS Dalam Pilgub
SUKOHARJO – Gerakan Mahasiswa Peduli Aspirasi (Gempar) menggelar unjuk rasa diAngka Kematian Ibu Hamil Capai 625 Jiwa. Read more … » Simpang Lima Sukoharjo, Selasa (30/4). Mereka menuntut netralitas PNS dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Tengah. Aksi diikuti kurang lebih 50 orang dan berlangsung damai.
Koordinator lapangan aksi, Khomarudin Achmad dalam orasinya menyebut Pilgub Jateng di Sukoharjo khususnya terjadi indikasi ketidaknetralan PNS. Sementara posisi PNS dituntut netral sesuai PP nomor 53 tahun 2010. Menurut data yang dimilikinya, di 64 satuan Kerja perangkat daerah (SKPD) yang dimiliki pemerintah Provinsi Jawa Tengah, hanya 21 orang yang bersedia menandatangani pakta integritas netral PNS yang disodorkan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). “Indikasi ketidaknetralan PNS sangat tinggi sehingga kami meminta Bawaslu bertindak tegas, “ tegas dia.
Di daerah, lanjut Khomarudin, sejumlah PNS terang terangan terlibat dalam kampanye salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Menyikapi hal ini, pengunjuk rasa menuntut empat poin dalam pilgub Jateng. Yakni, bersih dari politisasi birokrasi, netralitas PNS dan kebebasan PNS menggunakan hak pilih. Tuntutan terakhirnya, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) diminta tegas menindaklanjuti pelanggaran kampanye. “Kepala daerah juga sangat berpotensi melakukan pelanggaran dengan memobilisasi PNS, ini yang kami harapkan di tindak dengan tegas,” pintanya.
Aksi mahasiswa dimulai dengan menggelar orasi di sekitar Simpang Lima. Massa membawa spanduk dan pengeras suara yang diangkut dengan menggunakan becak menyampaikan tuntutannya. Polisi memberi kawalan cukup ketat selama unjuk rasa digelar, karena aksi dilakukan tepat di tengah persimpangan dan berpotensi menghambat lalulintas. Para pengunjuk kemudian berjalan menuju kantor DPRDWacana Pemecahan Dapil 3 Sukoharjo Menguat. Read more … » melanjutkan aksinya. Namun, oleh tim pengamanan massa dihadang di gerbang masuk komplek kantor DPRD.
Turut dalam aksi unjuk rasa diantaranya Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) IAIN, KAMMI UMS, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IAIN, DPM IAIN, Gerakan Mahasiswa Nasionalis (GAMNAS) serta Aliansi Mahasiswa Tolak Intervensi (AMATI). (deni)
var m3_u=(location.protocol=='https:'?'https://lumbungdesa.net/iklan/www/delivery/ajs.php':'https://lumbungdesa.net/iklan/www/delivery/ajs.php');var m3_r=Math.floor(Math.random()*99999999999);if(!document.MAX_used)document.MAX_used=',';document.write("