Sapi Mati di Dusun Mayang Diduga Kena Antraks
SRAGEN-Kasus kematian ternak sapi ditemukan di Dusun Mayang, Desa Jono, Kecamatan Tanon, Sragen. Ternak milik Mbah Iman,62, warga setempat mendadak mati di kandang dengan kondisi mulut mengeluarkan busa dan lendir. Muncul dugaan, kematian sapi tersebut akibat serangan virus antraks.
Kematian sapi diketahui sang pemilik ketika akan memberi makan ternak peliharaannya. Namun ketika sampai di kandang, Mbah Imam kaget karena ternak kesayangannya telah mati tergeletak. Saat itu, bagian mulut sapi terlihat mengeluarkan lendir. Hasil pemeriksaan petugas kesehatan hewan, ditemukan adanya tanda-tanda yang mengarah ke penyakit antraks.
Namun petugas belum berani memutuskan mengingat masih harus menunggu hasil laboratorium. “Sebelum mati, pagi harinya sapi masih terlihat sehat dan tidak menunjukkan gejala apa pun,” ujar Suyatno,32, warga setempat, Rabu (27/3). Namun diakui, nafsu makannya sedikit mengalami penurunan.
Kepala Dusun (Kadus) Mayang Setiyoko menambahkan, ciri-ciri yang mengarah ke penyakit antraks diantaranya lendir di sekitar mulut. Juga keluar darah di bagian dubur, mulut dan hidung sapi. Dalam penanganannya, petugas kesehatan telah melakukan penyemprotan disinfektan di sekitar kandang, membakar dan mengubur sapi yang ditengarai terserang antraks. “Sapi yang dimiliki ada dua, namun yang mati hanya satu,” kata Setiyoko.
Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Sragen, Nanik Mulyani membenarkan adanya kematian ternak sapi di Desa Jono. Namun ia belum dapat memberi penjelasan detail terkait proses pengecekan dan penanganan yang dilakukan tim Disnakan.(whn)