10:00 am - Friday March 1, 2013
  • breaking: Penyelundupan Sabu-Sabu di Lapas Berhasil Digagalkan 02.28.2013 | 0 comment
  • breaking: Simulasi Pilkades E-Voting Dituding Tendensius 02.28.2013 | 0 comment
  • breaking: 2 Petugas Kemenkes Diturunkan 02.28.2013 | 0 comment
  • breaking: Abrasi Ancam 14 KK di Bantaran Sungai Bengawan Solo 02.28.2013 | Comments Off
  • breaking: Diguyur Hujan, Tanggul Jebol 02.28.2013 | 0 comment
  • breaking: Mempelai Pengantin Turut Jadi Korban 02.27.2013 | 0 comment
  • breaking: BPOM Tengarai Es Buah Mengandung Mikrobiologi 02.27.2013 | 0 comment
  • breaking: Achmad Purnomo, Wakil Walikota Solo 02.27.2013 | 0 comment
  • breaking: Jual Togel, Tukang Becak Dibui 02.27.2013 | 0 comment
  • breaking: Galian C Ilegal Makin Marak 02.26.2013 | 0 comment

Polres Mulai Usut Dugaan Penyimpangan Pengadaan Seragam PNS

Pengadaan seragam di Sragen mulai diusut. Foto:ara

SRAGEN – Polres Sragen mulai mengusut indikasi penyimpangan pengadaan seragam Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Sragen senilai Rp924 juta. Salah satunya dengan mengumpulkan sejumlah bukti sebagai pendukung proses penyelidikan yang telah dilakukan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, ditemukan adanya kejanggalan dari hasil uji laboratorium kualitas kain. Dimana, dari satu kain seragam ada empat hasil uji lab yang berbeda. Yakni, hasil lab yang dipegang Disdik, dua rekanan maupun temuan dari Tim Operasional Penyelamat Aset Negara (Topan).

Kapolres Sragen, AKBP Susetio Cahyadi melalui Kasatreskrim, AKP YTrisnanto mengatakan, langkah awal memulai proses penyelidikan kasus ini dengan mendapatkan hasil uji laboratorium tekstil. Sejauh ini, aparat kepolisian sudah mendapatkan salinan uji laboratorium tekstil yang dimaksud.

“Namun kami masih mempelajari hasil uji laboratorium tekstil tersebut karena terdapat empat salinan uji laboratorium tekstil yang berbeda,” ujarnya.

Menurut Y Trisnanto, dari keempat hasil uji laboratorium yang berbeda itu akan dicari mana yang paling benar. Tentunya langkah ini akan dilakukan untuk memastikan apakah ada penyimpangan atau tidak dalam kasus ini.

“Dari hasil penyelidikan sejauh ini memang ada dugaan penyimpangan. Intinya terdapat perbedaan kualitas kain dengan spesifikasi yang disyaratkan,” jelasnya.

Namun Y Trisnanto mengaku belum bisa memberikan keterangan lebih detail terkait langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya. Termasuk siapa pihak yang akan dipanggil untuk dimintai keterangan dalam kasus ini.

“Nanti pada saatnya semua saksi yang ada hubungannya akan kami panggil untuk mencari apakah memang ada penyimpangan seperti yang dituduhkan atau tidak,” tandasnya.

Sebelumnya, Koordinator Topan, Prio Dwi Sambodo mengatakan, proyek pengadaan kain yang dananya bersumber dari dana APBD tahun 2012 sebesar Rp924 juta dituding mengalami penyimpangan. Pengadaan kain di Disdik Sragen yang diduga tidak sesuai spesifikasi itu di antaranya kain seragam abu-abu sebanyak 7372 potong, kain khaki sebanyak 1126 potong, dan atribut 1126 potong. Berbagai macam kain itu dialokasikan untuk ribuan PNS di lingkungan Disdik, baik guru maupun non guru.

Menurut Prio, dari hasil uji lab tekstil yang telah dilakukan di Balai Besar Tekstil Bandung tanggal 14 Desember 2012, dengan nomor 5394/PNB/BPKIMI/BBT/ 12/2012, diketahui telah terjadi perbedaan spesifikasi kain seragam dengan spesifikasi kain yang ditentukan dalam kontrak.

“Perbedaan ini meliputi lebar kain, berat kain, kekuatan tarik dan crase recovery angle alias tahan kusut,” ujarnya.

Selain perbedaan spesifikasi ketentuan kain yang telah ditetapkan, Prio juga menengarai pejabat atau panitia penerima hasil pekerjaan tidak cermat dan asal menerima barang dari pihak rekanan tanpa dilakukan uji laboratorium, sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 18 Perpres No 54 Tahun 2010. (Ara)

Filed in: Sragen

No comments yet.

Leave a Reply

Anda mungkin juga menyukaiclose