Krisis, Pasokan Solar di Sragen Ditambah 5%
SRAGEN–Pasokan solar di 21 SPBU di wilayah Sragen ditambah 5% menyusul terjadinya kelangkaan di wilayah setempat. Pasokan kini mencapai 200 kilo liter atau lebih besar dibanding kebutuhan sehari hari sebanyak 172 kilo liter.
Kabid Pembinaan Perdagangan, Dinas Perdagangan Sragen Siti Suharmi mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Pertamina Pusat dan menemui Sales Representatif Pertamina. Hasilnya, pihak pertamina langsung mengirim pasokan solar ke 21 SPBU yang beroperasi di Sragen.
“Pasokan solar telah ditambah sejak Jumat (22/3) lalu,” kata Siti, Rabu (27/3). Harapannya, krisis solar di kabupaten berslogan Asri ini dapat segera teratasi.
Dia memprediksi, krisis solar bersubsisi terjadi akibat lonjakan kebutuhan dari para petani. Mereka biasanya banyak membutuhkan pasokan solar untuk bahan bakar alat mesin pertanian. Lonjakan kebutuhan terbesar terjadi pada Agustus hingga Oktober. Ketika para petani sedang banyak membutuhkan solar untuk mesin pompa penyedot air. “Tercatat pemilik mesin pompa sawah di Sragen sebanyak 21.873 unit,” terangnya.
Agar krisis tidak terulang, pihaknya menghimbau SPBU bijak dalam mengatur penjualan solar. Sementara, total kuota solar bersubsidi di Sragen tahun 2013 mencapai 50.682.896 kilo liter. Sedangkan mengenai jadwal penyalurannya telah diatur pertamina. Diharapkan kuota bisa cukup hingga akhir tahun. “Bisa saja pertamina mengirim sebanyak-banyaknya. Namun bila kuota habis sebelum akhir tahun, yang repot juga masyarakat sendiri nanti,” jelasnya. Sebelumnya, kelangkaan solar terjadi di sejumlah SPBU. Dari 21 SPBU yang beroperasi, Sembilan diantaranya mengalami kekosongan.(whn)