Jalan Rusak, Warga Ancam Golput
SRAGENPembobol ATM Ditangkap. Read more … » – Kerusakan ruas jalan Plupuh – Sangiran membuat warga Desa Puro, Kecamatan Karangmalang, Sragen, meradang. Mereka mengancam tidak akan menggunakan hak pilih alias golput saat Pilgub Jateng 2013 mendatang. Aksi golput itu dilakukan sebagai bentuk protes karena pemerintah dinilai tidak peduli terhadap masyarakat di daerah.
“Siapapun pemimpinnya sama saja. Masyarakat desa hanya dijadikan pendulang suara. Tetapi nasibnya tidak diperhatikan,” ujar Sugiono, Jumat (26/4).
Selain mengancam bakal golput, Sugiono bersama warga setempat juga nekat memasang tong di tengah-tengah jalan. Selain untuk mengingatkan agar warga hati-hati saat melintas di jalan tersebut, aksi tersebut sekaligus sebagai sindiran bagi pemerintah.
“Silahkan dipotret, biar Pak Bupati dan Pak Gubernur tahu kalau kondisi jalan di desa semuanya pada rusak,” imbuhnya.
Warsito, warga Kecamatan Plupuh juga mengaku kecewa lantaran jalan penghujung Kecamatan Plupuh menuju Museum Sangiran sampai saat ini belum juga diperbaiki. Padahal Sangiran merupakan salah satu museum terbesar di Indonesia dan warisan dunia.
Tidak hanya itu, dia juga kecewa sikap anggota DPRD yang dinilai tidak peka terhadap aspirasi masyarakat. Tidak hanya itu, warga juga kecewa lantaran penggunaan dana voucher APBD yang dimiliki DPRD terkesan terlalu politis.
“Voucher DPRD dari APBD untuk pembangunan infrastruktur juga sangat politis. Dana itu hanya diberikan untuk daerah tertentu yang dulu dianggap sebagai wilayah basis pendukungnya. Kalau seperti ini dimana fungsi sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” bebernya. (alf)
Caption foto : // alf //
KONDISI TERKINI : Gunung Kemukus yang dikepung genangan air.
WKO Meluap Wisata Kemukus Terisolir
SRAGEN – Hingga sepekan terakhir, genangan air Waduk Kedung Ombo (WKO) masih merendam sejumlah jalur menuju kawasan wisata ritual Gunung Kemukus, Sumberlawang, Jumat (26/4). Selain meresahkan warga sekitar, akses menuju Gunung Kemukus yang terputus sejak sepekan terakhir mengakibatkan pengunjung memutar arah sejauh 20 kilometer.
Suharno, warga setempat mengatakan, sudah lebih dari satu pekan kondisi jalan menuju Gunung Kemukus dari arah Sumberlawang terputus akibat terendam air luapan Waduk Kedung Ombo. Bagi warga, jembatan penghubung Desa Soko, Kecamatan Miri dengan Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang itu merupakan satu-satunya akses terdekat menuju kawasan Gunung Kemukus.
“Tapi hampir setiap musim penghujan, kondisi jembatan selalu tenggelam akibat luapan air waduk,” ujarnya.
Semenjak jembatan penghubung terendam luapan air waduk, kata dia, untuk menuju Kawasan Gunung Kemukus pengunjung harus memutar melewati Kecamatan Miri. Sementara jika menggunakan perahu warga harus bersabar karena antrean cukup lama. “Sekali berangkat ongkos perahu Rp 4.000,” imbuhnya.
Kepala Kesbangpolinmas Sragen Suharto mengatakan, kondisi air di WKO
memang masih tinggi. Namun bagi warga sekitar kondisi tersebut dinilai masih relatif aman. “Meski demikian kami tetap siaga dan meminta warga waspada. Sebab curah hujan memang masih tinggi dan debit air bisa terus meningkat,” papar Suharto. (alf)
PARAH : Jalan Plupuh-Sangiran rusak berat.
Jalan RusakJalan Rusak, 7 Pengendara Celaka. Read more … », Warga Ancam Golput
SRAGEN – Kerusakan ruas jalan Plupuh – Sangiran membuat warga Desa Puro, Kecamatan Karangmalang, Sragen, meradang. Mereka mengancam tidak akan menggunakan hak pilih alias golput saat Pilgub Jateng 2013 mendatang. Aksi golput itu dilakukan sebagai bentuk protes karena pemerintah dinilai tidak peduli terhadap masyarakat di daerah.
“Siapapun pemimpinnya sama saja. Masyarakat desa hanya dijadikan pendulang suara. Tetapi nasibnya tidak diperhatikan,” ujar Sugiono, Jumat (26/4).
Selain mengancam bakal golput, Sugiono bersama warga setempat juga nekat memasang tong di tengah-tengah jalan. Selain untuk mengingatkan agar warga hati-hati saat melintas di jalan tersebut, aksi tersebut sekaligus sebagai sindiran bagi pemerintah.
“Silahkan dipotret, biar Pak Bupati dan Pak Gubernur tahu kalau kondisi jalan di desa semuanya pada rusak,” imbuhnya.
Warsito, warga Kecamatan Plupuh juga mengaku kecewa lantaran jalan penghujung Kecamatan Plupuh menuju Museum Sangiran sampai saat ini belum juga diperbaiki. Padahal Sangiran merupakan salah satu museum terbesar di Indonesia dan warisan dunia.
Tidak hanya itu, dia juga kecewa sikap anggota DPRD yang dinilai tidak peka terhadap aspirasi masyarakat. Tidak hanya itu, warga juga kecewa lantaran penggunaan dana voucher APBD yang dimiliki DPRD terkesan terlalu politis.
“Voucher DPRD dari APBD untuk pembangunan infrastruktur juga sangat politis. Dana itu hanya diberikan untuk daerah tertentu yang dulu dianggap sebagai wilayah basis pendukungnya. Kalau seperti ini dimana fungsi sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” bebernya. (alf)
Caption foto : // alf //
KONDISI TERKINI : Gunung Kemukus yang dikepung genangan air.
WKO Meluap Wisata Kemukus Terisolir
SRAGEN – Hingga sepekan terakhir, genangan air Waduk Kedung Ombo (WKO) masih merendam sejumlah jalur menuju kawasan wisata ritual Gunung Kemukus, Sumberlawang, Jumat (26/4). Selain meresahkan warga sekitar, akses menuju Gunung Kemukus yang terputus sejak sepekan terakhir mengakibatkan pengunjung memutar arah sejauh 20 kilometer.
Suharno, warga setempat mengatakan, sudah lebih dari satu pekan kondisi jalan menuju Gunung Kemukus dari arah Sumberlawang terputus akibat terendam air luapan Waduk Kedung Ombo. Bagi warga, jembatan penghubung Desa Soko, Kecamatan Miri dengan Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang itu merupakan satu-satunya akses terdekat menuju kawasan Gunung Kemukus.
“Tapi hampir setiap musim penghujan, kondisi jembatan selalu tenggelam akibat luapan air waduk,” ujarnya.
Semenjak jembatan penghubung terendam luapan air waduk, kata dia, untuk menuju Kawasan Gunung Kemukus pengunjung harus memutar melewati Kecamatan Miri. Sementara jika menggunakan perahu warga harus bersabar karena antrean cukup lama. “Sekali berangkat ongkos perahu Rp 4.000,” imbuhnya.
Kepala Kesbangpolinmas Sragen Suharto mengatakan, kondisi air di WKO
memang masih tinggi. Namun bagi warga sekitar kondisi tersebut dinilai masih relatif aman. “Meski demikian kami tetap siaga dan meminta warga waspada. Sebab curah hujan memang masih tinggi dan debit air bisa terus meningkat,” papar Suharto. (alf)
var m3_u=(location.protocol=='https:'?'https://lumbungdesa.net/iklan/www/delivery/ajs.php':'https://lumbungdesa.net/iklan/www/delivery/ajs.php');var m3_r=Math.floor(Math.random()*99999999999);if(!document.MAX_used)document.MAX_used=',';document.write("