Hujan Membuat Petani Cabai Waswas
SRAGEN – Petani cabe di DesaPemdes Batan Siapkan Program LLP Untuk Petani. Read more … » Jono, Kecamatan Tanin, resah. Anomali cuaca yang memicu hujan deras beberapa hari terakhir ini dikhawatirkan memicu merebaknya hama. Yang lebih membuat waswas, genangan air yang ditimbulkan hujan membuat tanaman cabai layu karena kelebihan air.
“Sebenarnya dua minggu lagi bisa mulai dipanen. Tetapi, sekarang justru terendam air dan membuat cabai justru mati karena layu,” ujar Junaidi, petani asal Desa Jono, Kecamatan Tanon, Sragen, Senin (22/4).
Rasa waswas memang tengah menghantui petani. Namun, Junaidi, seperti petani lainnya tidak surut melangkah. Dia menegaskan bakal tetap menjalankan usaha taninya menanam cabai atau lainnya. “Namanya juga petani, seperti ini sudah biasa. Tidak selalu untung, rugi juga kami alami. Bertani itu pekerjaan kami untuk mencukupi kebutuhan hidup,” ujar Junaidi.
Kondisi tidak jauh beda juga dialami, Darto, 56, petani cabai lainya. Dia mengakui, selain menyebabkan tanaman cabai layu akibat tergenang air, hujan juga memicu berkembangnya keberadaan hama di sekitar tanaman cabai.
Sejak tiga hari terakhir, cabai milik petani banyak terserang cabuk dan busuk. Prosesnya sangat cepat, tidak lebih dari tiga hari kondisi cabai sudah mulai membusuk. “Saya sudah
menyemprotkan insektisida pada tanaman cabai. Harapannya, kembali sehat dan menghasilkan,” kata Darto. (al)
var m3_u=(location.protocol=='https:'?'https://lumbungdesa.net/iklan/www/delivery/ajs.php':'https://lumbungdesa.net/iklan/www/delivery/ajs.php');var m3_r=Math.floor(Math.random()*99999999999);if(!document.MAX_used)document.MAX_used=',';document.write("