You Are Here: Home » Sragen » 2.000 Pegawai Honorer Sragen Resah

    2.000 Pegawai Honorer Sragen Resah

    Kepala BKD Sragen Budiyono. Foto: ara

    SRAGEN – Ribuan tenaga honorer K2 di lingkungan Pemkab Sragen Resah menyusul belum ada  kepastian soal pengangkatan mereka sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari Pemerintah Pusat.

    Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sragen, Budiyono mengungkapkan, sampai saat ini pihaknya belum mendapat kepastian dari Pemerintah Pusat terkait jumlah kuota pengangkatan PNS dari kalangan tenaga honorer, begitu juga jadwal rekrutmennya.

    “Memang, kami sudah diminta melaporkan rasionalisasi kebutuhan pegawai. Tapi soal berapa kuota maupun pelaksanaan rekrutmennya, kami belum bisa memberi kepastian karena masih menunggu keputusan  dari pusat,” ujarnya Rabu (27/2).

    Meski demikian, Budiyono memastikan data seluruh tenaga honorer K2 yang telah dinyatakan lolos verifikasi tingkat kabupaten sudah masuk di Badan Kepegawaian Nasional (BKN). “Data Honorer K2 yang sudah kami kirimkan sebanyak 2.105 orang. Data itu merupakan data final dari hasil verifikasi yang dilakukan Inspektorat dan BKD tahun lalu. Mereka yang lolos verifikasi tersebar di 20 instansi dengan jumlah terbanyak didominasi dari tenaga teknis lain, seperti guru dan perawat,” paparnya.

    Sebelumnya, Ketua DPRD Sragen, Sugiyamto mendesak Pemerintah Kabupaten Sragen serius memperjuangkan nasib guru honer untuk segera diangkat menjadi PNS. Desakan itu dilakukan menyusul banyaknya kekosongan guru sekolah dasar (SD) Sragen yang jumlahnya mencapai ratusan orang.

    “Untuk satuan kerja (Satker) lain, di lingkungan Pemkab Sragen mungkin sudah over. Namun khusus untuk guru SD jumlahnya masih sangat minim,” papar Sugiyamto.

    Lebih jauh, Sugiyamto mengatakan, dari aduan yang disampaikan kalangan pendidikan dan tenaga honorer yang telah mengabdi selama puluhan tahun, pihaknya mengakui pengangkatan tenaga honorer menjadi PNS yang telah memenuhi persyaratan cukup rasional.  Sebab temuan di beberapa sekolah SD menunjukkan bahwa keberadaan guru dengan status PNS masih sangat minim.

    “Di Kecamatan Masaran misalnya, ada SD Negeri yang jumlah guru berstatus PNS hanya satu. Padahal jumlah siswa mencapai ratusan,” imbuhnya.

    Selain untuk menutup kekurangan jumlah tenaga pendidik di tingkatan SD yang jumlahnya mencapai ratusan dan tersebar di 20 Kecamatan itu, ia juga menilai pengangkatan guru honorer yang telah memenuhi persyaratan merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada guru honorer yang telah mengabdi selama puluhan tahun.

    Sementara itu berdasarkan data Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Sragen, masih terdapat kekurangan guru sekolah dasar (SD) sebanyak 952 orang. Perhitungannya, guru SD yang terdaftar saat ini sebanyak 3.848 orang sementara tingkat kebutuhan guru mencapai 4.800 orang. Kekurangan guru SD itu meliputi 883 guru kelas, 44 guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) serta 25 guru Pendidikan Agama Islam (PAI). (Ara)

    Tweet
    Share
    Previous Next

    About The Author

    Number of Entries : 1120

    Leave a Comment

    © 2013 Powered By Lumbung Desa

    Anda mungkin juga menyukaiclose