Tujuh Orang Jadi Korban Penipuan, Tenaga Honorer Diminta Waspada
SOLO-Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkot Solo mendapat laporan tujuh tenaga honorer kategori dua (K2) jadi korban penipuan. Modus mereka mendatangi korban di sekolah dan meminta sejumlah uang sebagai tanda jasa melancarkan seleksi CPNS dengan mencatut nama pejabat BKD.
Kepala BKD Solo, Etty Retnowati mengatakan, sebanyak 840 orang tenaga honorer kategori II yang saat ini sedang diuji publik. Mereka adalah tenaga honorer yang sudah mengabdi sejak tahun 2005 yang belum diangkat menjadi CPNS. Diakui Etty, uji publik ini sangat rawan dimanfaatkan oleh oknum untuk melakukan penipuan. Sebab, dalam uji publik tercantum alamat lengkap hingga lokasi tenaga honore mengajar. Sehingga dengan mudahnya oknum mengunakan data tersebut untuk melancarkan aksinya.
“Pusat melakukan pemberkasan untuk diangkat menjadi CPNS melalui proses seleksi setelah ditunggu selama Sembilan tahun,” ujar Etty, Selasa (9/4).
Aksi penipuan sendiri sudah terjadi pada 2011. Bahkan, sebagian sudah terlanjur mengirimkan uang ke rekening penipu antara Rp1 juta-Rp2 juta.
Ditegaskan Etty, bagi tenaga honorer yang mendapati ada oknum yang mendatangi dan menghubungi lewat ponsel, terlebih dengan mengatas namakan BKD dan menjanjikan membantu proses pemberkasan dengan imbalan sejumlah uang tidak boleh dipercaya. “Silahkan langsung lapor ke BKD dan mengecek kebenaran informasi tersebut,” imbuhnya.
Menurut Etty proses pemberkasan tenaga honorer tidak dipungut biaya. Jadi kalau ada yang mengaku pengiriman berkas ke Jakarta harus membayar sejumlah uang, maka dapat dipastikan orang bersangkutan adalah penipu. (Ahmad)