Diserang Tikus, Petani Pilih Tanam Tembakau

BOYOLALI – Merebaknya hama tikus di Kecamatan Sawit, Boyolali, membuat petani setempat beralih ke tanaman tembakau. Selain dinilai lebih aman dari tikus, biaya usaha tani menanam tembakau lebih sedikit dibanding padi. Petani pun memilih tembakau lokal, karena dianggap lebih bagus harga jualnya.
“Tidak berani menanam tembakau jenis lain. Semoga nanti harga jualnya juga bagus,” ungkap Mulyadi, petani asal Desa Bendosari, Kecamatan Sawit, Rabu (15/5).
Trauma tiga kali gagal panen yang dialami Mulyadi juga membuat keputusannya makin mantap menanam tembakau. Dia menjelaskan, untuk satu musim menanam padi, biayanya sekitar Rp 2,5 juta-Rp 3 juta. Karena serangan tikus, sepetak sawah miliknya dibiarkan menganggur.
”Terpaksa nganggur dua bulanan. Sekarang akan saya tanami tembakau. Katanya, tikus tidak berani memakan daun tembakau. Ya mudah-mudahan nanti hasilnya bagus. Selain itu, modal untuk menanam tembakau juga tidak sebanyak menanam padi,” lanjutnya.
Petani lain, Mugiyo, mengatakan hal senada. Menurutnya, modal untuk menanam tembakau hanya sekitar Rp 1,5 juta. Biaya paling banyak dikeluarkan ketika penanaman dan perawatan tanaman tembakau. ”Tapi nanti waktu panen kami juga khawatir. Karena belum tentu ada yang beli. Tahun lalu saja, belum tanam saja sudah ada yang pesan. Kalau sekarang belum tahu. Yang penting saya tanam dulu hingga panen, agar sawah saya tidak menganggur terlalu lama,” tambahnya. (uki)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: