Sedapnya Belut Cabe Hijau Ala Warung Bebek Wek Wek
Nasi hangat dan seporsi belut masak cabe hijau yang tersaji diKekurangan Dokter, Pasien RSUD Overload. Read more … » piring ukuran sedang benar-benar mengundang selera pengunjung untuk segera menyantapnya. Tampilannya yang tertata rapi menggoda mata hingga tak bisa lepas darinya.
Ditemani segelas lemon tea hangat dan rambak, belut cabe hijau makin mengguncang rasa lapar ketika waktu makan siang tiba. Santapan khas ini bisa ditemukan di Kelurahan Jetis, SukoharjoKekurangan Dokter, Pasien RSUD Overload. Read more … ».
Ya, Warung Bebek WekSedapnya Belut Cabe Hijau Ala Warung Bebek Wek Wek. Read more … »-Wek. Meski berlabel bebek namun yang tersaji di warung milik Aris Yuwono tersebut tidak melulu olahan bebek. Letaknya yang strategis di jalur kota yakni di Jl. Pemuda tepatnya barat SMA negeri 1 Sukoharjo ini juga menyajikan masakan olahan bebek, ayam, lelePeternak Kampung Lele Terancam Merugi. Read more … », nasi goreng babat hingga belut. Yang menjadi andalan adalah masakan cabe hijau.
Pemilik warung, Aris Yuwono mengaku terinspirasi membuat Warung Bebek Wek-wek dari masakan ibunya, Ny Sis. Pasalnya, setiap masakan yang disajikan ibunya untuk keluarga selalu disantap habis karena rasanya yang enak. Tetangga sekitar pun mangakui kelezatan masakan almarhum Bu Sis saat ada pertemuan, bahkan beberapa diantaranya ada yang minta resep.
“Andalan ibu (Ny Sis) itu oseng-oseng daun papaya. Semua orang mengakui masakan kalau masakan oseng-oseng daun papaya Bu Sis rasanya beda dari yang lain, lebih enak,” kata Aris.
Melihat masakan ibu Aris semakin banyak penggemarnya, beberapa anggota keluarga memiliki ide untuk membuka warung. Berbekal resep dari sang ibu, Aris pun belajar memasak. Prosesnya cukup panjang, mulai dari mengumpulkan resep masakan dari majalah dan mencobanya berkali-kali hingga ketemu denganPenyebab Keracunan Diduga Bakteri. Read more … » yang dirasa cocok dengan lidah pecinta kuliner.
Aris membuka Warung Bebek Wek- wek untuk kali pertamanya pada 11 Januari 2010 di halaman depan rumahnya. Halaman yang cukup luas difungsikan sebagai tempat parkir sementara mepet dengan pagar dibuat warung yang sebagian menjorok ke trotoar jalan. Tak butuh waktu lama, warung Aris pun mulai ramai dikerubuti penggemar kuliner. Dan yang paling digemari adalah belut masak cabe hijau.
Dalam satu hari, warung Aris yang mulai dibuka pukul 09.00 – 21.00 WIB ini menghabiskan 6 hingga 7 Kg belut Sementara untuk bebek bisa menghabiskan 10 sampai 15 Kg. Aris mendapat pasokan belut dari penjual belut yang biasa mangkal di pinggir jalan Sukoharjo – Wonogiri. Bahkan apabila pesan tambahan belut, penjualnya yang akan mengantar sendiri ke warung.
Salah satu pelanggan belut cabe hijau Warung Bebek Wek-wek, Farid Safrodhi mengaku menggemari masakan aris terutama masakan cabe hijaunya. Meski berbumbu cabai tetapi rasa pedasnya pas bahkan untuk pecinta kuliner yang tidak terlalu suka masakan pedas. Harga makanannya juga relatif terjangkau.
“Satu porsi masakan paling mahal di warung ini hanya Rp. 18.000. Rasanya gurih dan yang penting tidak berat dikantong alias mahal,”ucap Farid.
Tidak buka cabang
Dengan melihat makin banyaknya penggemar Warung Bebek Wek-wek, Aris Yuwono mengaku pernah tergoda untuk membuka cabang. Cabang pertama dibuka di Pasar Cuplik, Sukoharjo. Warung ini pun ramai pembeli.
Sayangnya masalah datang kemudian. Aris ternyata tidak bisa menangani dua warung sekaligus seorang diri. Ketika fokus pada salah satu warung, warung yang lain pelayanannya kacau hingga akhirnya dia harus memilih.
“Yang di Pasar Cuplik saya tutup karena tidak ada orang yang bisa diserahi memasak sama seperti di sini,” tandasnya.
Tawaran frenchise juga sempat datang dari beberapa pelanggan yang kebetulan tertarik mengembangkan usaha sejenis di Kota Solo. Namun Aris menolaknya. Dirinya punya standar usaha sendiri yang kadang tidak bisa dipenuhi oleh rekanan. Menurut Aris saat ini belum tepat untuk melebarkan usaha karena fasilitas yang kurang mendukung.
Warung Bebek Wek-wek juga melayani pesan antar untuk pelanggan yang tinggal di sekitar Sukoharjo. Pegawai kantor di sekitar warung pun biasa pesan melalui pesan singkat untuk sekedar makan siang atau lembur. “Pesanan sedikit atau banyak tetap kami layani dengan baik,”pungkas Aris.(Deni)
var m3_u=(location.protocol=='https:'?'https://lumbungdesa.net/iklan/www/delivery/ajs.php':'https://lumbungdesa.net/iklan/www/delivery/ajs.php');var m3_r=Math.floor(Math.random()*99999999999);if(!document.MAX_used)document.MAX_used=',';document.write("