Solar Langka, Truk ‘Sanggong’ SPBU
KLATEN – Bahan bakar jenis solar kian langka di Kabupaten Klaten. Kondisi ini mulai dikeluhkan konsumen. Bahkan, disejumlah SPBU deretan truk terlihat antre meski terdapat pemberitahuan stok solar telah habis.
Dari pantauan di SPBU Jonggrangan, tidak sedikit truk mengantri untuk mendapatkan solar. Selain memarkir dan menunggu kedatangan pasokan solar, tidak sedikit kru truk yang memilih meninggalkan truknya di pinggir jalan karena tidak adanya kepastian kedatangan solar di SPBU.
Seorang sopir truk pengangkut mebel asal Kabupaten Karanganyar, Suyono, 37, mengatakan di tiga SPBU yang didatanginya mendapati hal yang sama, yakni solar kosong. “Kalau begini terus-terusan, kami tidak bisa mencari nafkah,” ujar, Minggu (31/3).
Hal senada juga diungkapkan oleh Sutrisno, 34, warga Kecamatan Jogonalan. Sopir truk pengangkut batu bata tersebut mengaku harus antri sejak jam 5 pagi demi mendapatkan solar. Pasalnya, tanpa bahan bakar tersebut dirinya tidak bisa mengantar pesanan ke luar kota.
“Kelangkaan sudah terjadi sejak empat hari terakhir. Dan semakin hari, kelangkaan semakin parah,” beber Sutrisno yang telah mengantri selama empat jam.
Menanggapi hal tersebut, Supervisor SPBU Jonggrangan Klaten Utara, Wahyu mengatakan, sejak empat hari terakhir pasokan solar ke SPBU dikurangi setengahnya. Bila biasanya 16.000 liter per hari, kini hanya tinggal 8.000 liter per hari.
“Meski setiap hari ada pasokan 8.000 liter, namun kami tidak tahu jam berapa datangnya. Kami juga tidak bisa memastikan kapan pasokan kembali lancar,” papar Wahyu.
Sementara itu, Kepala Disperindagkop dan UMKM Pemkab Klaten, Drs Sugiharjo Sapto Aji mengaku tidak mendapat pemberitahuan dari Pertamina terkait pembatasan solar. Dengan demikian, pihaknya tidak tahu dan tidak bisa memastikan kapan kelangkaan solar akan berakhir. “Kami tidak mendapat pemberitahuan, jadi kami tidak tahu kapan akan berakhir,” urai Sapto Aji. (Indra)