Relokasi warga Bantaran Bengawan Solo Terkendala dana
KLATEN – Rencana relokasi warga yang ada di bantaran Sungai Bengawan Solo oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) belum bisa dilakukan. Hingga saat ini proses relokasi masih menggantung karena terkendala anggaran.
Kepala BPBD Klaten Sri Winoto mengatakan, pengajuan untuk dana relokasi sudah disampaikan ke Pemkab Klaten. Namun prosedur untuk mendapatkan dana tersebut tidak mudah dan membutuhkan waktu agak lama.
“Kemungkinan dana relokasi akan diambilkan dari bantuan tak terduga(BTT). Meski sudah ada anggaran, syarat untuk dapat mencairkan dana tersebut sangat ketat. Mulai dari pemaparan kondisi daerah yang akan direlokasi dan persetujuan dari Bupati,”ujarnya.
Dia menambahkan, untuk dana relokasi masing-masing rumah diperkirakan membutuhkan Rp15 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk membantu pembangunan rumah di lokasi yang lebih aman.
“Kami mengakui relokasi menjadi solusi yang harus segera diambil dalam mengatasi permasalahan di Desa Serenan Kecamatan Juwiring. Karena kondisi rumah warga yang berada di bantara Sungai Bengawan Solo sudah sangat membahayakan,”imbuhnya.
Lebih lanjut Sri Winoto mengungkapkan, curah hujan yang masih tinggi membawa dampak psikologis bagi warga yang tinggal di Bantaran Sungai Bengawan Solo. Bila hujan turun malam hari, warga selalu melakukan ronda untuk memantau arus sungai.
“Koordinasi dengan camat dan kepala desa terus kami lakukan untuk memantau perkembangan kondisi warga. untuk sementara, kami memberikan karung pasir dan kawat untuk penahan agar tebing sungai tidak longsor,” pungkasnya.(indra)