Padi Rojolele: Diradiasi Tujuannya Percepat Masa Tanam
KLATEN – Pemkab Klaten menjalin kerjasama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) untuk mengembangkan varietas padi rojolele. BATAN akan melakukan rekayasa genetik pada rojolele melalui proses iradiasi. Proses ilmiah menggunakan teknologi nuklir ini dilakukan untuk memperpendek masa tanam Rojolele yang membutuhkan waktu enam bulan untuk sekali panen.
“Kami ingin keberadaan beras rojolele tidak hanya sekedar menjadi cerita. Namun ke depan menjadi kebanggan bagi petani Klaten. Pemkab akan berusaha semaksimal mungkin dalam mengembangkan pertanian yang menjadi penguat perekonomian masyarakat,” ujar Wakil Bupati Klaten Sri Hartini usai penandatanganan kerjasama Pemkab Klaten dengan BATAN, Rabu(3/7).
Melalui kerjasama ini, imbuh Hartini, diharapkan akan muncul bibit padi turunan rojolele yang kualitasnya lebih bagus. Selama ini petani Klaten sudah tidak terlalu berminat untuk menanam padi rojolele karena masa panennya hampir setengah tahun. Sedangkan tanaman padi jenis lain masa panennya hanya empat bulan.
“Saya kira persoalan ini dapat dicarikan jalan keluarnya dengan metode ilmiah. Maka kami minta kepada BATAN untuk membantu para petani agar dibantu dalam melakukan penelitian bibit,” tambahnya.
Sekretaris Utama BATAN Taswanda Taryo mengatakan, dalam tiga tahun ke depan pihaknya akan melakukan pendampingan secara intensif kepada petani Klaten untuk dapat mengembangkan produktivitas padi yang mereka tanam.
“Kami pernah menangani kasusPasca Pilkades Kejaksaan Banjir Laporan. Read more … » yang hampir sama diSolo Menuju Kota Macet. Read more … » Kabupaten Cianjur untuk padi varietas pandanwangi. Setelah dilakukan penelitian, akhirnya tanaman tersebut dapat dipanen selama 120 hari. Dengan teknologi iradiasi maka bibit pandanwangi akhirnya ada turunannya menjadi pandanputri,” urainya.
Untuk meneliti padi rojolele, Taswanda mengaku sudah menyiapkan dua tim ahli yang fokus melakukan penelitian. Nantinya, mereka akan dibantu petani padi rojolele yang dikirim Pemkab Klaten. Dia berharap dalam beberapa tahun ke depan beras rojolele sudah dapat dipanen dengan masa panen lebih cepat.
“Kami tetap akan menerapkan sistem iradiasi pada rojolele. Selain memperpendek masa panen, diharapkan mampu meningkatkan jumlah produksi hingga 40 persen,” pungkasnya.(indra)
var m3_u=(location.protocol=='https:'?'https://lumbungdesa.net/iklan/www/delivery/ajs.php':'https://lumbungdesa.net/iklan/www/delivery/ajs.php');var m3_r=Math.floor(Math.random()*99999999999);if(!document.MAX_used)document.MAX_used=',';document.write("