You Are Here: Home » Karanganyar » Ujian Paket C, Caleg vs Pemandu Karaoke

    Ujian Paket C, Caleg vs Pemandu Karaoke

    KARANGANYAR – Ada pemandangan menarik saat pelaksanaan ujian nasional
    (unas) Paket C di Karanganyar. Pesertanya berasal dari berbagai kalangan. Ada SPG (sales promotion girl). Calon anggota legislatif (caleg) dan pemandu karaoke pun berkompetisi berebut nilai terbaik di Unas. Alhasil, usia peserta ujian heterogen, mulai 18-45 tahun. Meski disparitas usia terbilang lebar, semangat mereka patut diacungi jempol.
    Sekitar pukul 13.00, Rabu (17/4), ruangan ujian di SMPN 3 Karanganyar berubah senyap. Seluruh peserta Unas yang sebelumnya berada di luar ruangan langsung memasuki ke ruangnya masing-masing. Pemandangan ini tentu berbeda dengan Unas bagi siswa formal yang mulai masuk ke ruang ujian pukul 07.30. Para peserta dari Paket C itu pun juga tidak diwajibkan mengenakan seragam sekolah layaknya peserta formal. Namun untuk semangat dan keseriusan dalam mengerjakan soal ujian, para peserta non formal ini tentu tidak kalah dengan siswa formal pada umumnya.
    Meski banyak dari mereka usianya sudah tidak muda lagi, namun semangat dan konsentrasi tetap terjaga agar mampu menyelesaikan Unas tingkat SMA tahun ini dengan torehan nilai yang memuaskan. “Seluruh peserta ujian Paket C yang mengikuti unas tingkat SMA kali ini 525 orang. Di SMPN 3 Karanganyar ini, mereka menempati 25 ruang,” tutur Kabid Pendidikan Usia Dini non Formal dan Informal Disdikpora Karanganyar Harjono.
    Namun dari total peserta 252 orang itu diketahui absen 37 orang. Namun peserta yang tidak dapat hadir dalam Unas kali ini masih bisa mengikuti ujian susulan pada Juli nanti. “Maklum saja, usia mereka sudah memasuki masa kerja dan berkeluarga. Jadi waktu Unas kali ini, ada yang masih terikat waktu dengan pekerjaannya, training pabrik, berada di luar kota dan lainnya,” ujar Harjono.
    Dia pun yakin bila pelaksanaan Unas Paket C kali ini dapat berjalan lancar tanpa kendala berarti. Bahkan ia pun memastikan dalam pelaksanaannya sepi dari peranan joki. Sebab pelaksanaan Unas Paket C juga mendapatkan pengawalan dan pengawasan sebagaimana Unas formal. “Di setiap ruangnya ditunggu oleh pengawas secara silang juga. Di bangku dan pintu ruang juga ditempel foto dari setiap peserta. Sehingga data identitas diri bisa langsung dicocokkan saat pembagian naskah ujian,” tegasnya.
    Dalam Unas Paket C kali ini, seluruh peserta bakal menyelesaikan ujian sebanyak tujuh mata pelajaran (mapel). Di mana di antaranya merupakan ujian praktik dari pembelajaran nonformal yang telah diikuti selama ini. “Setelah lulus dalam Unas nanti, siswa yang bersangkutan juga bakal mengantongi ijazah. Ijazah itu pun berlaku untuk mendaftar pendidikan jenjang lanjut ke perguruan tinggi (PT) yang dikehendaki,” urainya.
    Sebagaimana siswa formal pada umumnya, lanjut Harjono, para siswa non formal ini juga dibekali kegiatan belajar mengajar (KBM) sebelumnya. Hanya saja, prosesnya dilakukan secara nonformal. “Mereka mengikuti sistem pengajaran tutorial dengan menggabungkan teori dan praktik.
    Selama ini para siswa non formal ini mengikuti pembelajaran di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan 12 Kecamatan di Kabupaten ini,” tuturnya. Mengingat usia dari para siswa non formal ini sudah di atas rata-rata maka keberadaannya pun dari berbagai kalangan. Dari mulai pekerja pabrik, ibu rumah tangga, sales promotion girl (SPG), pemandu karaoke hingga calon legislatif (caleg). “Memang cukup beragam dan dari berbagai profesi. Bahkan pada kelulusan Paket C tahun lalu ada yang hendak mendaftar caleg ke Partai tertentu. Itu kami ketahui setelah siswa bersangkutan menguruskan surat legalisir,” pungkasnya. (ara)

    Tweet
    Share

    Leave a Comment

    © 2013 LumbungDesa.net | Desa Membangun Bangsa

    Anda mungkin juga menyukaiclose