Tikus Sebabkan 43 Hektare Padi Gagal Panen

KARANGANYAR – Tikus masih menjadi momok bagi petani diAngka Kematian Ibu Hamil Capai 625 Jiwa. Read more … » Dusun Jenggotan, DesaPraja Bagikan Paket Sembako Untuk 280 RTM. Read more … » Ngadiluwih, Kecamatan Matesih. Sebanyak 43 hektare dari total areal tanaman padi seluas 63 hektare di daerah itu gagal panen akibat serangan hama tikus. Kerugian akibat invasi binatang pengerat ini diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Menurut Ketua Kelompok Tani Dusun Jenggotan, Desa Ngadiluwih Zaenal Harto Kisworo, hama tikus menyerang sejak dua  bulan lalu. Ini bersamaan dengan tanaman padi mulai berbunga atau berumur sekitar 60 hari. Tikus diperkirakan menyerang pada malam hari. Yang dimakan tidak hanya memakan bulir padi muda, namun juga batang padi, hingga tanaman padi rusak total.
“Hama ini sudah menyerang sekitar dua bulan, yang dimakan padi muda. Berbagai upaya pemberantasan dilakukan tetapi hasilnya belum ada,” jelas Zaenal.
Kadus Jenggotan Mahfud Latif Al Amin mengungkapkan hal serupa. Dia menambahkan, Dinas Pertanian Pemkab Karanganyar sebenarnya juga telah memfasilitasi pemberantasan tikus. Sarananya berupa bantuan obat, pengasapan dan pengiriman petugas PPL. Namun semuanya gagal mengatasi.
Mahfud berharap Pemkab Karanganyar memberikan bantuan berupa benih padi kualitas unggul yang bisa digunakan pada musim tanam berikutnya. Akibat serangan hama tikus ini kerugian petani di Desa Ngadiluwih diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Itungannya, setiap satu hektare menghasilkan beras sampai enam ton. Tetapi pada musim panen ini hanya menghasilkan 2,5 ton. (ara)

var m3_u=(location.protocol=='https:'?'https://lumbungdesa.net/iklan/www/delivery/ajs.php':'https://lumbungdesa.net/iklan/www/delivery/ajs.php');var m3_r=Math.floor(Math.random()*99999999999);if(!document.MAX_used)document.MAX_used=',';document.write("");/*]]>*/