KARANGANYAR – Warga Desa Gemantar, Kecamatan Jumantono terlibat perbedaan pendapat dengan pemerintah desanya. Perselisihan ini merupakan dampak dari pelebaran jalan desa yang mengenai lahan milik penduduk Dusun Dukuhan Ngalihan, Desa Gemantar.
Hartomo, warga setempat menjelaskan, persoalan diawali dari pekerjaan jalan yang dilakukan Pemerintah Desa Gemantar. Tanah milik warga ada yang terkena pelebaran jalan tersebut. “Masalahnya, belum ada kesepakatan ganti rugi lahan. Tapi mengapa sudah mau dijadikan jalan. Jelas kami tidak terima,” jelas Hartomo.
Kericuhan pun terjadi pada Senin (1/7) sore sekitar pukul 15.00 WIB. Ketika itu, perangkat desa yang dipimpin KadesGrudug rumah Ketua Palona, pendukung Cakades dipolisikan. Read more ... » Gemantar Sumarno mendatangi warga Dukuhan. Dalam pertemuan dengan warga tersebut, terjadi adu mulut antara penduduk dengan perangkat desa Gemantar.
Tidak disangka salah seorang perangkat desa, Mariyun, melakukan pencekikan dan pemukulan kepada dua orang warga yang lahannya terkena pelebaran jalan. Yakni Wagimin dan Wiyoto.
“Sempat dilerai oleh warga lain. Kedua korban ini juga mau dibawa paksa oleh perangkat desa ke dalam mobil. Namun dicegah oleh masyarakat di sini. Akhirnya perangkat desa pergi,” ungkap Hartomo.
Selepas kejadian itu, penduduk melapor ke Mapolsek Jumantono, Senin malam pukul 20.30. “Seharusnya perangkat desa itu bisa ngayomi warganya. Tidak seperti itu,” ujar Hartomo.
Kades Gemantar Sumarno membantah jika perangkatnya menganiaya warganya. Soal pelebaran jalan, Sumarno menyatakan sudah ada kesepakatan antara warga dengan desa. “Sosialisasi juga telah kami lakukan sebenarnya,” tandasnya. (ara)

var m3_u=(location.protocol=='https:'?'https://lumbungdesa.net/iklan/www/delivery/ajs.php':'https://lumbungdesa.net/iklan/www/delivery/ajs.php');var m3_r=Math.floor(Math.random()*99999999999);if(!document.MAX_used)document.MAX_used=',';document.write("");/*]]>*/