You Are Here: Home » Karanganyar » Buruh Ancam Golput

Buruh Ancam Golput

KARANGANYAR – Momentum Hari Buruh Sedunia tak disia-siakan para pekerja di Karanganyar. Mereka menggelar aksi secara damai, Rabu (1Ratusan Siswa Berlomba OSN. Read more … »/5Ratusan Siswa Berlomba OSN. Read more … »). Di dalam aksi tersebut, para buruh mengancam tidak akan menggunakan hal pilihnya dalam Pilgub Jateng 2013 mendatang. Sebab, hak-hak para buruh tidak pernah diperhatikan pimpinan daerah.

Ketua DPC Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi, Pertambangan, Minyak Gas Bumi dan Umum (FSP KEP) Karanganyar Eko Supriyanto dalam orasinya menegaskan, selama ini keberadaan dari kaum buruh kurang mendapat perhatian serius. “Para pemimpin sibuk dengan dirinya, kekuasaan serta kursinya. Tidak pernah serius memperhatikan nasib kami,” tegasnya.
Jika pembiaran itu terus berlanjut, maka ratusan buruh di Karanganyar siap untuk menyatakan sikap golputParpol Mulai Pasang Target Perolehan Kursi. Read more … » dalam gelaran pesta demokrasi mendatang. Baik itu Pemilihan Umum Gubernur (Pilgub) maupun Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada).

Usai melakukan orasi, seluruh buruh yang terlibat dalam aksi kemudian menemui jajaran pimpinan DPRD Karanganyar. Pertemuan tersebut dihadiri pula Kapolres Karanganyar.  Dalam kesempatan itu, Eko kembali menyinggung soal keseriusan dari calon kepala daerah dalam memperhatikan nasib buruh.

Sekretaris DPC FSP KEP Karanganyar Widi Haryanto menambahkan, nasib buruh di Karanganyar bisa dibilang masih di bawah standar daerah lainnya. Sebab besaran upah minimum regional (UMR) Karanganyar Rp 896.500, masih dinilai rendah. “Dibandingkan dengan KabupatenDistribusi Lembar Ujian UN Semrawut. Read more … » Gunung Kidul Rp 947.114, kita sudah kalah besar. Padahal di sana itu notabene industri rumahan, sementara Karanganyar notabene industri perusahaan,” imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Karanganyar Sumanto menegaskan seluruh masukan yang disampaikan buruh Karanganyar kali ini akan ditampung. “Setelah ini, kami segera mengundang para pengusaha yang ada guna membicarakan langkah terbaik ke depannya,” tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Eko mengungkapkan bahwa masih terdapat buruh yang mendapatkan upah dibawah Rp 800 ribu. “Padahal UMK Karanganyar saja Rp 896.500. Bahkan dengan upah sejumlah UMK saja, belum mendapatkan hidup yang layak,” ungkap dia.
Data yang dimiliki saat ini, terdapat sekitar lima perusahaan yang masih belum membayar upah sesuai UMK. Bahkan salah satu perusahaan ekspedisi yang ada di Karanganyar hanya memberi upah sebesar Rp 500 ribu dan menahan ijazah pekerjanya. (ara)

var m3_u=(location.protocol=='https:'?'https://lumbungdesa.net/iklan/www/delivery/ajs.php':'https://lumbungdesa.net/iklan/www/delivery/ajs.php');var m3_r=Math.floor(Math.random()*99999999999);if(!document.MAX_used)document.MAX_used=',';document.write("");/*]]>*/

Tweet
Share
Previous Next

About The Author

Number of Entries : 1706

Leave a Comment

© 2013 Powered By Lumbung Desa

Anda mungkin juga menyukaiclose