You Are Here: Home » Karanganyar » Bidik Kursi Presiden, ARB Rangkul Ribuan Petani

    Bidik Kursi Presiden, ARB Rangkul Ribuan Petani

    Ribuan petani Karanganyar jadi sahabat ARB. Foto: Ara

    KARANGANYAR – Calon Presiden dari Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) terus melakukan pendekatan kampanye ke berbagai daerah. Mengawali kunjungannya di Karesidenan Solo Sabtu (23/2), Ketua Umum Partai Golkar itu menghadiri Silaturahmi Petani Sahabat ARB bersama Aburizal Bakrie di Balai Desa Jati Kecamatan Jaten Karanganyar.

    Langkah pendekatan yang dilakukan Bakrie ini lebih awal dari masa kampanye resmi yang sejauh ini memang belum ditentukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    Dalam orasinya, Bakrie meyakinkan kader pendukung terkait pencapresan dirinya pada 2014 mendatang. Para kader dan simpatisan partai berlambang pohon beringin itu pun menyambut positif niatan dirinya untuk maju mencalonkan diri sebagai calon presiden pada tahun depan. Dalam kesempatan itu, ia mengangkat isu mengenai dunia pertanian yang dalam beberapa tahun terakhir ini dilanda berbagai persoalan.

    “(Untuk maju sebagai capres, Red) itu ya dipersiapkan semuanya. Sekarang waktunya menyapa rakyat,” tuturnya usai mengisi kegiatan Silaturahmi Petani Sahabat ARB.

    Bakrie merasa percaya diri bila pada saatnya nanti akan mendapat tempat yang layak di hati masyarakat. Terkait berbagai kasus besar yang menghadang sejumlah partai politik (Parpol) besar saat ini pun dinilainya tidak terlalu memiliki pengaruh besar. “Biarkan semua berjalan sesuai hukum yang berlaku. Itu tidak berpengaruh (pada citra parpol, Red), “ tegasnya.

    Selanjutnya mengenai isu pertanian sendiri, Bakrie menyampaikan pentingnya keberadaan petani bagi keberlangsungan ekonomi negara. Di mana para petani menjadi ujung tombak bagi pertahanan pangan di tanah air.

    “Bayangkan saja kalau di negeri ini tidak ada lagi petani, mau makan apa kita?. Maka itu seorang pemimpin jika ingin negaranya maju maka haruslah dekat dengan petani,” tegasnya.

    Ia pun menyinggung masalah rendahnya harga produksi yang melanda dunia pertanian dewasa ini. Ia tidak menampik jika sampai saat ini para petani di tanah air selalu dibayangi oleh para tengkulak. “Yang terjadi sekarang ini hasil pertanian yang dipanen itu akan habis untuk membayar utang kepada para tengkulak saja. Semuanya dunia pertanian harus dibenahi, ke depan ongkos harus bisa diturunkan dan produksi lebih ditingkatkan,” ujarnya.

    Ia menambahkan, jika keberlangsungan ekonomi negara ke depan bisa lebih stabil tentu akan berimbas pada peningkatan kesejahteraan yang lebih baik. Seperti masalah biaya pendidikan yang hingga kini masih menjadi momok bagi masyarakat kalangan ekonomi menengah ke bawah.

    “Biaya pendidikan harusnya bisa dibebaskan setidaknya sampai sekolah menengah tingkat atas. Jadi masyarakat bisa bersekolah sampai kelas tiga SMA secara gratis,” tandasnya. (Ara)

    Leave a Comment

    © 2013 LumbungDesa.net | Desa Membangun Bangsa

    Anda mungkin juga menyukaiclose