9:40 am - Saturday February 23, 2013

Bentrok Hingga Tembakan Peringatan Warnai Pilkades Karanganyar

KARANGANYAR – Bentrok antarpendukung serta beberapa insiden lainnya mewarnai pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak 91 desa di Kabupaten Karanganyar, Kamis (21/2). Namun secara keseluruhan proses Pilkades tetap  berjalan dengan lancar dan terkendali.

Petugas keamanan yang terdiri atas polisi, TNI, Satpol PP dan Linmas, bersiaga mengamankan jalannya pilkades. Ada 16 wilayah kecamatan yang menggelar pilkades dengan 209 calon kepala desa (cakades), dengan 60 diantaranya adalah kades incumbent atau petahana.

Bentrok antarkader sempat terjadi di Desa Jerukswait, Jatiyoso dimana kelompok agama sempat berbenturan dengan kader kalangan pendekar. Petugas kepolisian sendiri sempat menyita belasan senjata tajam untuk meredakan konflik itu. Suasana memanas juga terjadi di Desa Blorong, Jumantono, Desa Gantiwarno, Matesih serta di Desa Gondosuli, Tawangmangu, Desa Dagen, Jaten.

Kericuhan tak hanya terjadi sebelum proses pemungutan suara berlangsung. Saat penghitungan suara pun tak luput dari insiden. Seperti yang terjadi di Desa Gedongan, Kecamatan Colomadu. Pendukung tiga Cakades yang bertarung sempat merangsek ke pagar pembatas karena ingin mendengarkan perhitungan suara secara lebih jelas. Bahkan petugas sempat melepaskan tembakan peringatan untuk mengendalikan massa.

Sebagai informasi, Kades petahana Tri Wiyono berkali-kali didemo dan dilaporkan ke Pemkab Karanganyar karena diduga melakukan penyimpangan selama menjabat. Ketegangan juga terjadi di Desa Tohudan yang diikuti tujuh Cakades, termasuk Kades petahana.

“Di Tohudan juga tegang karena tingkat persaingannya paling sengit. Ada tujuh Cakades yang ikut dan daerah itu. Menurut catatan kami merupakan yang terbanyak di seluruh Karanganyar,” papar Camat Joko.

Insiden kecil juga terjadi di Desa Karangmojo, Kecamatan Tasikmadu. Para pendukung Cakades melakukan konvoi kendaraan dengan suara knalpot yang berisik. Padahal saat itu tim Muspida Karanganyar yang terdiri atas Sekretaris Daerah (Sekda) Karanganyar, Samsi, Ketua DPRD, H Sumanto, Kapolres, AKBP H Nazirwan Adji Wibowo, Kepala Kejaksaan Negeri, Agus Winoto, dan Kepala Pengadilan Negeri, Winarno serta Dandim, Letkol (Inf) Edy Basuki tengah melakukan pemantauan. Spontan, Kapolres langsung  mendatangi mereka dan meminta mereka untuk tidak melakukan konvoi.

“Jangan sampai pesta demokrasi seperti Pilkades ini ada potensi konflik. Boleh bergembira ria tetapi jangan melakukan tindakan yang bisa memancing keributan,” tandas Kapolres.

Di Desa Gantiwarno, Kecamatan Matesih, rumah seorang pendukung Cakades dilempari dua orang tidak dikenal. Juga pada saat pemungutan suara, ada mobil berwarna putih yang dipasangi gambar Cakades yang terparkir di halaman balai desa.

Disisi lain, seorang warga tewas saat memberikan hak suaranya di Desa Cukup, Jumantono. Camat Jumantono, Timotius Suryadi mengutarakan, pemilih bernama Harjo Dikromo menghembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 09.00 WIB. Kakek yang sudah berusia 81 tahun itu tewas beberapa saat sepulang dari Balai Desa setempat.

“Ia pulang berjalan kaki, tetapi baru beberapa jengkal dari balai desa tiba-tiba saja jatuh tak sadarkan diri,” ungkapnya.(Ara)

Filed in: Galeri Desa, Karanganyar

No comments yet.

Leave a Reply

Anda mungkin juga menyukaiclose