Belum Terakreditasi, UN SMK Digabung
SOLO – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari luar daerah akan bergabung dengan SMK di Solo saat pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun ini. Pasalnya, sejumlah SMK yang tersebar di Sragen, Sukoharjo dan Banyumas tersebut belum memiliki akreditasi kompetisi keahliannya.
“Pelaksanaan ujian nasionalnya digabung mulai dari ujian praktek Kejuruan (UPK) hingga UN,” kata Budi Setiono, Kasi Kurikulum Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) kota Solo, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (11/2).
Ketiga SMK tersebut memilih Kota Solo sebagai tempat pelaksanaan dikarenakan secara geografis letak kota Solo bisa dijangkau dari daerah tersebut. Budi menambahkan meski dalam pelaksanaan ujian nantinya tetap di sekolah masing-masing namun pihak sekolah harus diversifikasi terlebih dahulu oleh tim UN, pengawas, industri maupun pengawas sekolah.
“Kalau mau tetap dilakukan di sekolahnya sendiri juga bisa tapi harus ada verifikasinya dulu. Kalau untuk alat masing-masing sekolah sudah memiliki,” paparnya.
Dikatakannya, ketiga SMK tersebut diantaranya Widya Wisata Sragen yang memiliki 43 siswa kompetensi keahlian akomodasi perhotelan dan menginduk ke SMK Sahid Solo. SMK karya Teknologi 2 Banyumas dengan 59 siswa kompetensi keahlian kimia industri yang menginduk ke Santo Paulus. Dan yang terakhir SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo sebanyak 13 siswa dari kompetensi keahlian garmen yang menginduk ke SMKN 3 Solo.
Selain itu, di Solo juga ada lima SMK yang menginduk ke SMK lain. Di antaranya SMK Batik I Solo ada 38 siswa dari kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) yang menginduk ke SMKN 2 Solo, SMK Pancasila Solo dengan 70 siswa kompetensi keahlian teknik permesinan yang menginduk ke SMKN 2 Solo serta SMK PGRI dan SMKN 9.Rini)