• »Banjir Bandang Tewaskan Seorang Warga Desa Garangan
  • »Boyolali Sabet Satu Gelar di Kejurnas Binaraga
  • »Pohon Raksasa di Desa Jetis-Delanggu, Timpa Seratusan Nisan
  • »Protes, 25 Warga Desa Katelan Tolak Kartu Saraswati
  • »Desa Blumbang-Tawangmangu Kembangkan Domba Merino
  • »Cegah Gagal Panen Karena Wereng, Padi Dipanen Dini
  • »5 Kecamatan Endemis DBD, Temuannya 265 Kasus
  • »Diperiksa Polisi, Kades Ngasem Akui Minta Uang
  • »Awal Puasa, NU dan Muhammadiyah Beda Lagi
  • »Pemkot Siapkan Kenaikan Kelas PKMS
  • »Harga Gabah di Sukoharjo Naik
  • »Dispendukcapil Jemput Bola, Jaring Siswa Wajib e-KTP
You Are Here: Home » Lifestyle » Budaya » Bangun Museum Keris, Butuh Lebih Rp10 M

Bangun Museum Keris, Butuh Lebih Rp10 M

SOLO – Pemkot Solo memperkirakan anggaran Rp10 miliar yang dikucurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak akan cukup untuk menyelesaikan pembangunan Museum Keris. Bahkan, diprediksi dana sebesar itu hanya cukup untuk membiayai pembangunan tahap pertama.

KepalaPasca Pilkades Kejaksaan Banjir Laporan. Read more … » Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Solo, Ahyani mengatakan, rencana pembangunan Museum Keris tahap pertama akan selesai akhir tahun ini. Dalam pembangunan tahap pertama akan difokuskan pada pembuatan konstruksi, struktur bangunan dan penataan taman.

“Kalau melihat prosesnya saat ini untuk tahap pertama kemungkinan akan selesai pertengahan tahun. Tapi itu baru tahap pertama, bukan 100%. Sebab, anggarannya hanya cukup untuk pembangunan tahap pertama,” jelasya, Rabu (13/2).

Ia menambahkan, proses pembangunan kemungkinan bisa dilaksanakan setelah penyusunan Detail Engineering Design (DED) rampung. Lelang DED senilai Rp100 juta direncanakan bulan ini. Sedangkan untuk lelang proyek akan dilakukan pada April mendatang.

“Materi penyusunan DED merupakan evaluasi rancangan awal pembangunan yang sebelumnya diusulkan senilai Rp35 miliar. Namun oleh Kemendikbud, permohonan itu hanya disetujui Rp10 miliar. Akibatnya kuantitas bangunan terpaksa dipangkas.

Pemkot sangat optimistis proyek pembangunan museum keris selesai sesuai target. Namun Pemkot perlu menjajaki kembali bantuan pemerintah pusat guna pendanaan proyek di tahap kedua. Menurt Ahyani, dana pendampingan dari lanjutan pembangunan museum, Kemendikbud mengarah pada standarisasi internasional Museum Keris. Hal itu meliputi desain ruang pertemuan berkapasitas ribuan tamu, estetika bangunan dan fasilitas di ruang pameran.

Ahyani menambahkan,  lokasi pembangunan museum keris dibatasi lahan Hak Pakai (HP) pemkot no 26 seluas satu hektare (Ha) di Kawasan Taman Sriwedari. Proyek itu sekaligus merevitalisasi bangunan eks RS Jiwa Mangunjayan yang terdapat di HP 26. Sayangnya ekspansi ke area di sekitarnya terhalang sengketa lahan Sriwedari antara ahli waris Wiryodiningrat dengan pemkot. Meski begitu, lahan sengketa tercantum dalam kawasan heritage dengan peruntukan ruang publik, yang terintegrasi museum keris.

“Kalau untuk pembangunan tahap kedua akan dilanjutkan di tahun depan dengan membangun bagian display desain berstandard internasional. Itupun kalau anggarannya turun,” katanya.

Sementara itu Kabid Cagar Budaya DTRK Mufti Raharjo menambahkan, dalam pembangunan Museum Keris desain bangunan museum mutlak berstandar internasional. Untuk itulah tahap pertama proyek museum keris dipilah berupa konstruksi dan struktur selanjutnya tahap kedua berupa perwajahan. “Bangunan ini bukan bangunan biasa sehingga jika nantinya kurang anggaran tidak masalah,” katanya. (Ahmad)

var m3_u=(location.protocol=='https:'?'https://lumbungdesa.net/iklan/www/delivery/ajs.php':'https://lumbungdesa.net/iklan/www/delivery/ajs.php');var m3_r=Math.floor(Math.random()*99999999999);if(!document.MAX_used)document.MAX_used=',';document.write("");/*]]>*/

Tweet
Share
Previous Next

About The Author

Number of Entries : 1818

Leave a Comment

© 2013 Powered By Lumbung Desa

Anda mungkin juga menyukaiclose