KARANGANYAR – Libur panjang dan cuti bersama awal pekan lalu membuat makam mantan Presiden Soeharto di Astana Giribangun, Matesih, ramai dikunjungi peziarah. Tercatat, enam ribu orang ‘nyekar’ di makam penguasa orde baru tersebut.
Tidak hanya masyarakat perorangan, banyak pula anggota organisasi kemasyarakatan (ormas). Banyaknya peziarah membuat petugas bekerja ekstra. Khususnya mengatur agar mereka bergantian masuk ke cungkup Arjosari, tempat Soeharto dan istrinya, Tien Soeharto, disemayamkan. Setelah masuk, warga memanjatkan doa dan tahlil bagi presiden yang berkuasa selama 32 tahun itu.
“Peningkatan peziarah sudah terlihat sejak Jumat (8/3) pekan lalu dan puncaknya Minggu (10/3). Mungkin karena libur panjang, banyak peziarah dari luar kota yang datang,” terang Sukirno, kepala rumah tangga Astana Giribangun.
Selain berziarah, pengunjung dapat menikmati foto Pak Harto yang dipajang di kompleks tersebut. Mereka juga terlihat mengabadikan momen dengan kamera yang dibawa. Tidak hanya di dekat makam Pak Harto, tetapi juga makam kerabat yang ada di luar cungkup Arjosari.
Menurut Sukirno, libur panjang selalu meningkatkan jumlah pengunjung. Menurutnya, kharisma Soeharto lah yang membuat mereka setia berziarah ke makam tersebut. “Terlepas dari kontroversinya, sosok Pak Harto masih dirindukan rakyat. Selain wisata religi, warga yang datang juga bisa sekalian belajar sejarah di sini,” ujarnya. (Ara)