SOLO – Harga bawang putih yang terus merangkak naik dalam beberapa pekan terakhir memicu inflasi. Dikhawatirkan, kondisi ini menyebabkan inflasi Solo di atas rata rata nasional.

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Budi Suharto mengatakan, laporan Tim Pemantau Inflasi Daerah (TIPD), saat ini inflasi sudah menyentuh angka 2,36 persen. Sementara, target inflasi kota 4,3 persen dan secara nasional 4,5 persen.

“Itu artinya, laju inflasi awal bulan ini sudah berada pada kisaran separo lebih dari target inflasi tahun 2013. Tentu ini mengkhawatirkan,” ujar Budi, Kamis (14/3).

Budi mengatakan, kenaikan harga bawang putih serta komoditas hortikultura lain, memiliki andil besar dalam meningkatkan laju inflasi. “Ini cukup mengkhawatirkan dan perlu segera adanya solusi,” katanya.

Menurutnya, infrastruktur penunjang kelancaran distribusi barang di Kota Solo relatif memadai. Demikian pula pola distribusi. Melihat kondisi ini, Budi memprediksi lonjakan harga terjadi lantaran stok yang terbatas.

Dugaan awal, kelangkaan bawang putih di pasaran terjadi karena pembatasan impor sejumlah produk hortikultura. Sementara, produksi nasional belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. “Tapi persoalan bawang putiih ini sudah menjadi kewenangan pemerintah pusat. Daerah hanya menunggu,” ujar Budi. (Ahmad)