Pengawas UN Dilarang Main HP dan Baca Koran
BOYOLALI-Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Boyolali melarang para pengawas ujian nasional (UN) membaca koran atau bermain handphone. Mereka diminta fokus agar tugas yang diemban dapat maksimal.
Kepala Disdikpora Boyolali Sutojoyo mengatakan, sosialisasi mengenai larangan itu telah disampaikan di setiap rayon. Sebab disadari atau tidak, tindakan main handphone atau membaca Koran dapat mengganggu konsentrasi peserta UN.
Selain itu, kelengahan yang muncul dapat dimanfaatkan peserta untuk bertindak curang. “Sehingga pengawas harus
benar-benar profesional ketika bertugas,” kata Sutojoyo, Minggu (14/4).
Mengenai pelaksanaan UN tingkat SMA, jumlahnya mencapai 9.371 pelajar. Rinciannya 4.138 pelajar SMA dan 5.233 pelajar SMK. Distribusi naskah soal telah dikirim Minggu (14/4) pagi. Dari masing-masing rayon telah mengambil di kantor Disdikpora. selanjutnya distribusi di tingkat rayon dilaksanakan Senin (15/4) pagi.
Distribusi sesuai prosedur pengamanan. Diantaranya melibatkan aparat kepolisian. Komisi IV DPRD Boyolali juga ikut mengawasi. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Boyolali Agus Wiyono mengatakan, para peserta UN diminta tidak mempercayai jika ada yang menawarkan bocoran kunci jawaban. Sebab hal itu kemungkinan besar hanya upaya penipuan. “Pelajar harus lebih percaya diri untuk berprestasi dalam UN,” katanya.(uki)