Pasokan 2 Hari Sekali, Solar di SPBU Langka
BOYOLALI-Kelangkaan solar di wilayah Surakarta makin meluas. Kini giliran Kabupaten Boyolali dan Klaten yang merasakan imbasnya. Stok di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) telah habis akibat keterlambatan pasokan.
Seperti yang terjadi di SPBU Sunggingan di jalan raya Boyolali-Semarang, stok solar bersubsidi habis sampai seharian. “Biasanya, pengiriman solar dilakukan setiap hari. Namun sejak dua minggu terakhir, solar datang dua hari sekali,” kata Triana, Supervisor SPBU Sunggingan, Senin (1/4). Pengiriman solar dari Depo Pertamina yang terletak di Kecamatan Teras, Boyolali. Saat normal, pasokan yang diterima mencapai 8.000 liter/hari. Jumlah sebanyak itu biasanya habis dalam waktu sehari. Namun kini, jumlah sebanyak itu diterima dua hari sekali. Praktis solar menjadi kosong ketika tidak ada pengiriman. Hanya saja dirinya tidak tahu penyebab pengiriman menjadi dua hari sekali. Akibat kelangkaan solar, SPBU terpaksa juga membatasi jumlah pengisian oleh konsumen.
Untuk mobil dan kendaraan angkutan dibatasi maksimal hanya Rp250 ribu. Sedangkan jeriken sesuai ketentuan maksimal 40 liter. “Ketika stok solar bersubsidi ada, antrian menjadi sangat memanjang,” terangnya. Dari komunikasi dengan SPBU di daerah lain di Boyolali, hal serupa ternyata juga dialami. Namun sejauh ini, reaksi dari konsumen masih biasa saja. Mereka bisa menerima ketika mendapatkan penjelasan dari SPBU. Selain solar bersubsidi dengan harga Rp4.500/liter, di SPBU sebenarnya juga disediakan solar non subsidi atau Pertamina Dex dengan harga lebih mahal. Mulai awal April, harganya kini menjadi Rp137 ribu/galon isi 10 liter solar.(uki)