You Are Here: Home » Boyolali » Dodol Susu Dibidik Jadi Oleh Oleh Khas Lereng Merapi

Dodol Susu Dibidik Jadi Oleh Oleh Khas Lereng Merapi

Hasil dodol susu yang dibuat perajin.

BOYOLALIPemdes Batan Siapkan Program LLP Untuk Petani. Read more … » – Membuat makanan dodol susu kini menjadi aktivitas baru ibu-ibu di DesaPemdes Batan Siapkan Program LLP Untuk Petani. Read more … » Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali. Produk berbahan susu murni itu dibidik menjadi salah satu makanan khas di lereng Gunung Merapi.

Ketua kelompok Berdaya, Siti Ngaisyah mengatakan, produksiProduksi Karet Capai 4,9 Juta Kg. Read more … » dodol susu mulai dirintis sekelompok wanita di lereng Gunung Merapi pasca erupsi tahun 2010 lalu. Susu sengaja dipilih karena bahanProduksi Karet Capai 4,9 Juta Kg. Read more … » utama itu mudah diperoleh. “Kami berharap produk ini turut dipromosikan sebagai oleh-oleh khas Boyolali,” tandas Siti.

Sebab sejak lama, kabupaten berslogan tersenyum itu juga dikenal denganPenyebab Keracunan Diduga Bakteri. Read more … » sebutan kota susu. Diakui, dodol susu bukan pertama kali dibuat di Boyolali. Namun dari informasi yang diperoleh, hasil di daerah lain kurang berkembang. Dalam proses pembuatannya, dodol susu memerlukan waktu sekitar tiga jam. Prosesnya antara lain susu cair murni dipanaskan dalam wajan besar. Bahan lain yang dibutuhkan adalah gula,
tepung beras ketan, tepung terigu serta sedikit margarin. “Selain rasa susu murni, inovasi lainnya adalah rasa susu jahe, susu strawberry dan susu coklat,” terangnya.

Produk murni tanpa bahan pengawet Sebelumnya, pernah diuji coba dengan mencampur pengawet, namun justru

Hasil dodol susu yang dibuat perajin.

lebih cepat jamuran. Sejak itu, perajin tidak lagi memakai bahan
pengawet karena produk bisa tahan sekitar sepekan.

Murtiyah, salah satu perajin dodol susu menambahkan, produk baru
dipasarkan di wilayah Kecamatan Selo. Makanan dititipkan kepada toko
oleh-oleh di wilayah tersebut. Selain itu, pembuatan juga berdasarkan
pesanan pada waktu-waktu tertentu.

Agar jaringan pemasaran lebih luas, Pemkab Boyolali diminta turun
tangan. Tak kalah penting adalah bantuan dana mengingat
pengembangannya memerlukan biaya yang tidak sedikit. “Kami sempat
mengajukan permohonan bantuan kepada Pemkab Boyolali agar bisa
mengembangkan produksi. Namun sampai kini belum ada tindak lanjut,”
ujar Murtiyah. (Lukito)

var m3_u=(location.protocol=='https:'?'https://lumbungdesa.net/iklan/www/delivery/ajs.php':'https://lumbungdesa.net/iklan/www/delivery/ajs.php');var m3_r=Math.floor(Math.random()*99999999999);if(!document.MAX_used)document.MAX_used=',';document.write("");/*]]>*/

Tweet
Share

About The Author

Number of Entries : 1956

Leave a Comment

© 2013 Powered By Lumbung Desa

Anda mungkin juga menyukaiclose