Dituding Tidak Netral, Panitia Pilkades Digeruduk
BOYOLALI – Panitia pemilihan kepala desa (Pilkades) di Desa Butuh, Kecamatan Mojosongo, Boyolali digeruduk ratusan warga. Massa menuntut agar panitia pilkades diganti karena dianggap tidak netral.
Massa yang datang adalah pendukung Joko Marsilo, salah satu bakal calon (balon) kepala desa (kades) berstatus incumbent. Mereka mendatangi balai desa setempat dengan naik sepeda motor. Aksi massa mendapat pengawalan ketat aparat Polres Boyolali yang menerjunkan dua peleton pasukan dalmas. Perwakilan warga selanjutnya diterima Camat Mojosongo Purwanto dan panitia Pilkades Desa Butuh. “Aksi yang kami lakukan dipicu indikasi tidak netralnya panitia Pilkades,” tandas Jarot Haryono, ketua tim sukses Joko Marsilo, Kamis (21/3). Sebab ditengarai ketua panitia Pilkades serta anggotanya yang menjabat ketua badan perwakilan desa (BPD) ikut menjadi juru kampanye (jurkam) balon lainnya.
Sehingga hal itu dinilai tidak fair dan panitia Pilkades diminta diganti. Jika tidak, pihaknya mendesak agar panitia membuat surat pernyataan untuk netral. Sementara, pihak yang berwenang diminta menggelar pengawasan melekat guna mengantisipasi kecurangan. Dengan demikian, situasi kondusif tetap terjaga sampai selesainya Pilkades yang digelar 27 Maret mendatang. “Kami juga menemukan indikasi pelaksanaan Pilkades diwarnai pelanggaran jadwal kampanye,” tambahnya. Sebab terdapat balon yang dianggap mencuri start dengan memasang spanduk.
Ketua panitia Pilkades Desa Butuh Marjono menegaskan, pihaknya sudah bekerja sesuai peraturan yang berlaku. Dia juga mengemukakan bahwa tahapan Pilkades sudah sesuai dengan ketentuan. Semua kandidat yang maju diperlakukan sama dan tidak dibeda bedakan. Mengenai panitia yang merangkap menjadi tim sukses, dia berdalih belum menemukan aturan yang melarangnya. “Kami belum menemukan aturan panitia Pilkades tidak boleh jadi tim sukses. Kalau menyimpang, kami siap dilaporkan,” tegas Marjono.
Camat Mojosongo Purwanto menjelaskan, panitia Pilkades memang memiliki hak pilih. Namun hak itu diminta untuk digunakan ketika di dalam bilik suara. Sementara saat tahapan Pilkades, pihaknya meminta supaya panitia ikut menjaga kondusivitas dengan berlaku netral. “Kalau panitia ingin jadi tim sukses, sebaiknya mundur untuk menjaga kondusivitas. Hak pilih digunakan ketika di bilik suara saja,” jelasnya. Setelah melalui dialog, akhirnya disepakati panitia Pilkades tetap harus netral yang dibuktikan dengan surat pernyataan. Masing-masing massa pendukung balon juga diminta ikut menjaga kondusivitas suasana Pilkades.(uki)