9:56 am - Friday March 1, 2013
  • breaking: Penyelundupan Sabu-Sabu di Lapas Berhasil Digagalkan 02.28.2013 | 0 comment
  • breaking: Simulasi Pilkades E-Voting Dituding Tendensius 02.28.2013 | 0 comment
  • breaking: 2 Petugas Kemenkes Diturunkan 02.28.2013 | 0 comment
  • breaking: Abrasi Ancam 14 KK di Bantaran Sungai Bengawan Solo 02.28.2013 | Comments Off
  • breaking: Diguyur Hujan, Tanggul Jebol 02.28.2013 | 0 comment
  • breaking: Mempelai Pengantin Turut Jadi Korban 02.27.2013 | 0 comment
  • breaking: BPOM Tengarai Es Buah Mengandung Mikrobiologi 02.27.2013 | 0 comment
  • breaking: Achmad Purnomo, Wakil Walikota Solo 02.27.2013 | 0 comment
  • breaking: Jual Togel, Tukang Becak Dibui 02.27.2013 | 0 comment
  • breaking: Galian C Ilegal Makin Marak 02.26.2013 | 0 comment

Dinkes Boyolali Waspadai Penularan AI ke Manusia

BOYOLALI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali mulai mengantisipasi kemungkinan penularan virus avian influenza (AI) dari unggas ke manusia menyusul ditemukannya varian baru AI yang menyerang itik di Desa Kuwiran, Kecamatan Banyudono.

Kepala Dinkes Boyolali, Yulianto Prabowo mengatakan, seluruh Puskesmas, utamanya di Kecamatan Banyudono telah diinstruksikan untuk memantau peternakan unggas. Upaya promotif diupayakan dengan memberikan penyuluhan. Pemilik atau pegawai peternakan diminta untuk waspada ketika mengalami sakit seperti flu. Sebab gejala flu burung mirip dengan penyakit influenza biasa. Yakni, didahului dengan panas, batuk, pilek dan kemudian sesak nafas.

“Kalau ada riwayat kontak dengan unggas mati, harus diwaspadai kemungkinan terjadi penularan AI,” kata Yulianto Prabowo, Senin (18/2).

Upaya promotif dilakukan guna mencegah supaya virus flu burung tidak sampai menular ke manusia. Masyarakat, khususnya pemilik ternak diminta selalu memakai pelindung dan menghindari kontak langsung dengan unggas yang mati. Selain itu, kondisi sanitasi juga harus diperbaiki serta selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). “Salah satunya wajib cuci tangan dengan sabun setelah kontak dengan unggas,” tambahnya.

Selain sosialisasi, tamah Yulianto, ketersediaan obat-obatan di Puskesmas juga akan dicek. (Lukito)

Filed in: Boyolali

No comments yet.

Leave a Reply

Anda mungkin juga menyukaiclose