BOYOLALI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali mulai mengantisipasi kemungkinan penularan virus avian influenza (AI) dari unggas ke manusia menyusul ditemukannya varian baru AI yang menyerang itik di Desa Kuwiran, Kecamatan Banyudono.
Kepala Dinkes Boyolali, Yulianto Prabowo mengatakan, seluruh Puskesmas, utamanya di Kecamatan Banyudono telah diinstruksikan untuk memantau peternakan unggas. Upaya promotif diupayakan dengan memberikan penyuluhan. Pemilik atau pegawai peternakan diminta untuk waspada ketika mengalami sakit seperti flu. Sebab gejala flu burung mirip dengan penyakit influenza biasa. Yakni, didahului dengan panas, batuk, pilek dan kemudian sesak nafas.
“Kalau ada riwayat kontak dengan unggas mati, harus diwaspadai kemungkinan terjadi penularan AI,” kata Yulianto Prabowo, Senin (18/2).
Upaya promotif dilakukan guna mencegah supaya virus flu burung tidak sampai menular ke manusia. Masyarakat, khususnya pemilik ternak diminta selalu memakai pelindung dan menghindari kontak langsung dengan unggas yang mati. Selain itu, kondisi sanitasi juga harus diperbaiki serta selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). “Salah satunya wajib cuci tangan dengan sabun setelah kontak dengan unggas,” tambahnya.
Selain sosialisasi, tamah Yulianto, ketersediaan obat-obatan di Puskesmas juga akan dicek. (Lukito)