5:59 am - Tuesday February 26, 2013

Bantuan Tak Segera Datang, Peternak Itik Ramu Obat Sendiri

Peternak di Kecamatan Banyudono memegang itik yang masih hidup.

BOYOLALI – Peternak di sentra peternakan itik di Kecamatan Banyudono, Boyolali diliputi rasa cemas.

Pasalnya hingga saat ini belum ada bantuan vaksin dari pemerintah untuk mencegah penyakit flu burung atau Avian Influenza (AI) yang menyerang ternak itik. Karena itu, peternak pun berinisiatif membuat ramuan obat sendiri.

“Saya mencoba dengan campuran empon-empon yang ditumbuk halus. Campuran itu lalu diberikan dengan cara dicampur dengan pakan,” terang Gatot Supriyanto, salah satu peternak itik di Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Jumat (22/2).

Namun kematian itik masih saja terjadi. “Saya sempat bertanya kepada peternak lain. Tapi semuanya juga bingung karena tidak tahu obatnya,” ungkap Gatot, yang sempat terpukul karena belasan itiknya mati.

Gatot menambahkan, saat bertanya ke toko obat dan pakan ternak ia tidak mendapatkan jawaban. Akhirnya, ia pun coba-coba memberikan obat diare untuk anak kepada itik yang sakit. Hasilnya, itik yang sakit justru sembuh.

Selain obat diare, sebagian peternak juga menggunakan gula merah yang dihaluskan. Gula merah dicampur dalam air minum. Pemberian campuran gula jawa dilakukan rutin pagi dan sore. Hasilnya sedikit bisa mengurangi gejala penyakit yang mengiringi kematian itik. Adapun tanda-tanda itik terserang flu burung, itik menjadi sempoyongan. Itik selalu menabrak batas kandang karena matanya buta dan dalam hitungan kurang dari satu jam mati.

Maryoto, peternak lainnya berharap adanya tindakan riil dari pemerintah setelah ditemukan itik yang terserang flu burung di Boyolali. Sebab, tindakan yang ada kini baru sebatas penyemprotan disinfektan terhadap kandang-kandang itik. Itu pun peternak harus mengambil dan menyemprot sendiri desinfektan. Sebab, petugas masih sibuk menyemprot kandang peternakan lainnya.

“Terlalu lama menunggu, lebih baik meminta langsung disinfektan dan menyemprot sendiri,” kata Maryoto. (Lukito)

Filed in: Boyolali

No comments yet.

Leave a Reply

Anda mungkin juga menyukaiclose