BOYOLALI – Kebakaran melanda Pasar Cepogo, Sabtu (16/3) dini hari. Dua kios sembako dan warung soto ludes dilalap si jago merah. Meski tidak ada korban jiwa atau luka, kerugian ditaksir mencapai Rp 155 juta. Diduga kebakaran akibat adanya orang gila yang membakar sampah dekat lokasi kios.
Kejadian kebakaran berlangsung sekitar pukul WIB. Api yang mulai membesar diketahui warga yang sedang melintas. Kejadian itu pun langsung diberitahukan kepada penjaga pasar. Warga kemudian berusaha memadamkan api dibantu petugas pemadam kebakaran. Beruntung api dapat dilokalisir sehingga tidak merembet ke kios dan los lainnya. Kios yang terbakar adalah milik Sri Hardani, 40, warga Dukuh/Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo. Kerugian yang ditanggung mencapai Rp 100 juta. Sebab sore harinya, korban baru saja kulakan sembako.
Kios sembako lain yang terbakar lainnya milik Tutik Andriyani, 40, warga Dukuh Tanggulsari, Desa Sukabumi, Cepogo dengan kerugian sekitar Rp50 juta. Sedangkan yang ketig, warung soto milik Tujinem, 50, warga Dukuh Pos Wetan, Desa Sukabumi, Cepogo dengan kerugian sekitar Rp 5 juta. “Sore hari sebelum kejadian, saya sempat curiga melihat orang gila membawa pisau dan korek api,” ujar Sofiatun, 52, salah satu pedagang, Sabtu (16/3).
Orang itu diketahui sering bermalam di dalam pasar. Sofiatun juga sempat mengutarakan kecurigaannya kepada sang suami. Namun kemudian dibiarkan saja karena takut marah dan justru merusak kios. Setelah kebakaran, muncul dugaan bahwa orang gila itu membakar sampah dengan korek api yang dibawa lalu merembet ke kios. “Orang itu sudah diambil keluarganya untuk dibawa ke rumah sakit jiwa,” timpal Siti, 39, pedagang lainnya.
Kebakaran yang terjadi mengingatkan para pedagang terhadap peristiwa serupa yang menimpa sejumlah kios dan los di Pasar Pengkol, Desa Ringinlarik, Kecamatan Musuk, beberapa waktu lalu. “Penyebabnya sama, karena ada orang gila membakar sampah dekat kios,” tambahnya. (Lukito)