2 Rekanan Diminta Lakukan Pemeliharaan
BOYOLALI- Rekanan pembangunan jalan lingkar utara (jalingkut) Boyolali dan jalan Gagaksipat di Kecamatan Ngemplak didesak segera melakukan perbaikan. Pasalnya, pasca direhab, ruas jalan tersebut kembali rusak dan dibiarkan.
Anggota Komisi III DPRD Boyolali Agus Ari Aji mengatakan, sampai kini pihaknya tidak melihat kedua rekanan proyek bertindak cepat melakukan perbaikan. Padahal saat ini, proyek masih dalam masa pemiliharaan setelah pembangunan selesai dilaksanakan. “Kerusakan di jalan lingkar utara antara lain mulai berlubang di setiap tikungan. Sedangkan di jalan Gagaksipat, tepatnya di dekat Villa Horison, terlihat melorot dan bergelombang,” kata Agus Ari Aji, Minggu (17/3).
Jika lubang yang mulai menganga atau kerusakan kecil segera diperbaiki, rekanan tidak perlu mengeluarkan biaya banyak. Berbeda halnya jika kerusakan dibiarkan semakin parah, biaya perbaikan juga bertambah besar.
Pihaknya mensinyalir rekanan sengaja mengulur waktu. Perbaikan ditengarai baru akan dilaksanakan menjelang batas akhir pemeliharaan. Sehingga ketika ada kerusakan lagi, mereka sudah tidak bertanggungjawab. Untuk itu, Pemkab Boyolali diminta segera mendesak agar rekanan segera melakukan perbaikan. Terlebih pembangunan kedua jalan menelan dana yang tak sedikit. Pembangunan jalingkut menelan dana sekitar Rp 7 miliar dan jalan Gagaksipat sekitar Rp 1 miliar. “Jika jalan yang utama saja seperti itu, lalu bagaimana kualitas pembangunan jalan di lokasi lain yang jauh dari pengawasan,” tandasnya.
Pihaknya juga menyoroti pembangunan jalan di Boyolali yang dinilai sepotong sepotong. Seperti di beberapa daerah, pembangunan hanya dilakukan sebagian saja. Yang sebagian lagi dibiarkan tetap rusak. “Saya tidak tahu kenapa bisa seperti itu. Apakah memang sekedar pemerataan?” ucapnya.
Jika demikian, pihaknya justru sangat menyayangkan. Semestinya, pembangunan dilaksanakan secara menyeluruh. Jika sepotong, jalan justru menjadi lebih cepat rusak. kualitasnya juga harus benar benar bagus. Minimal lima tahun baru baru mengalami kerusakan.
Perencanaan pembangunan juga menjadi sorotan. Sebab rehab jalan terkadang tidak diikuti pola pembuangan air yang baik. Sehingga jalan lebih cepat rusak karena air tidak bisa mengalir ke mana mana.Sebelum jalan dibangun, semestinya sistem drainase diperhatikan agar air mengalir lancar dan tidak menggenang. (Lukito)
var m3_u=(location.protocol=='https:'?'https://lumbungdesa.net/iklan/www/delivery/ajs.php':'https://lumbungdesa.net/iklan/www/delivery/ajs.php');var m3_r=Math.floor(Math.random()*99999999999);if(!document.MAX_used)document.MAX_used=',';document.write("